Kunci tersingkirnya Juventus malam itu adalah tendangan penalti menit ke-12 pemain Lyon asal Belanda Memphis Depay.
Juventus menjamu Lyon di Turin pada Sabtu (8/8/20), dini hari WIB.
Pelatih Juventus, Maurizio Sarri merasa tendangan penalti yang diberikan kepada Lyon itu adalah gila karena ia merusak kekalahan tandang di leg pertama.
Hukuman penalti itu sama dengan nilai kebobolan 2 gol untuk beban Juventus. Karena jika Juve ingin lolos ke 8 besar harus membuat tiga gol.
Gol penalti ini menjadi penentu keunggulan gol tandang yang membuat Lyon melaju ke perempat final meski Ronaldo mencetak dua gol.
Pada leg pertama Bianconeri harus menyesali kekalahan 0-1 dari Lyon pada Februari 2020 lalu.
Dua gol Cristiano Ronaldo kemudian membawa Juve menang 2-1, tetapi mereka gagal karena gol tandang setelah imbang agregat 2-2 pada pertandingan babak 16 besar.
Hasil ini membuat Juventus tanpa kesuksesan di Liga Champions sejak 1996. Sudah sangat lama sekali, bahkan mereka tersisih dibabak knock out dalam tiga tahun terakhir ini.
Maurizio Sarri sendiri sampai menganggap ini adalah kutukan bagi Si Nyonya Tua di Liga Champions.
Menurutnya wasit jelas tidak layak untuk situasi seperti ini. Kebobolan gol itu seperti beban berat dipundak untuk mencetak tiga gol.