Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Sekilas tentang "Sweet Sugar" (4): Bioetanol dari Tebu

Diperbarui: 13 Juli 2020   17:17

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Piranti Dehidrasi Etanol Skala Laboratorium (Foto Hensa) 

Pemanfaatan bioetanol di beberapa negara sudah berjalan lama. Bioethanol digunakan sebagai campuran bahan bakar mesin bensin (BBM). 

Beberapa Negara seperti: Brazil, Amerika Serikat, Kanada, Uni Eropa dan Australia, yang telah mencanangkan pemanfaatan etanol sebagai campuran bahan bakar minyak.

BACA JUGA :  Sekilas tentang "Sweet Sugar" (3): Penanganan Limbah Kimia dari Laboratorium Lingkungan

Mereka sudah memanfaatkan lebih dari 60% dari kebutuhan total konsumsi etanol di dunia. Terutama Brazil merupakan negara yang sudah lama menggunakan bioetanol sebagai campuran BBM kendaraan.

Saat ini Indonesia dipandang sudah sangat perlu untuk memulai pemanfaatan bioetanol sebagai campuran bahan bakar minyaknya. 

BACA JUGA : Sekilas tentang "Sweet Sugar" (5): Teknologi Kompos dari Limbah Padat Pabrik Gula

Apabila dalam perhitungan kasar sekitar 20% saja dari total kebutuhan BBM tersebut disubstitusi dengan bioetanol, maka terbuka peluang pasar bioetanol sebesar 6,68 milyar liter per tahun. 

Jumlah tersebut sangat prospektif dalam diversifikasi tanaman tebu, sehingga terbuka peluang yang besar untuk pengembangan agro industri nasional dan peningkatan kesejahteraan petani tebu. 

Walaupun saat ini masih dubutuhkan informasi yang dapat digunakan sebagai referensi untuk pengembangan pemanfaatan bioetanol sebagai campuran bahan bakar mesin bensin secara luas di Indonesia.

Negara yang sudah rutin menggunakan campuran bioetanol dalam BBM kendaraan adalan Brazil. Mungkin Indonesia bisa banyak mencari informasi dan kerja sama dengan Brazil sebagai mitra dalam mengembangan bioetanol.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline