Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Sekilas tentang "Sweet Sugar" (1)

Diperbarui: 27 April 2023   07:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gula Pasir (Foto Shuterstock)

Awalnya artikel ini ditulis hanya untuk bahan bacaan siswa SMA jurusan IPA atau SMK Kimia atau Teknik. Tetapi akhirnya silakan bagi siapa saja yang berminat membaca.

Sejarah Industri gula termasuk dalam kategori industri tertua di Indonesia. Komoditi gula, teknologinya telah berlangsung sejak masa kolonial Belanda dan berhasil menorehkan tinta emas untuk Indonesia. 

BACA JUGA : Sekilas tentang "Sweet Sugar" (2): Diversifikasi Produk

BACA JUGA : Sekilas Tentang "Sweet Sugar (3) : Penanganan Limbah Laoratorium

BACA JUGA : Sekilas Tentang "Sweet Sugar" (6) : Teknologi Penanganan Air Limbah

Saat itu berhasil mengantarkan Indonesia sebagai salah satu pengekspor utama gula terbesar di dunia setelah Kuba. 

Periode emas ini berlangsung antara tahun 1928-1931 dengan jumlah produksi mencapai 3 juta ton gula yang dihasilkan oleh 179 Pabrik Gula (PG). 

Dengan areal industri gula saat itu mencapai 200 ribu ha lahan tebu dan tingkat produksi gula sebanyak 15 ton per ha. 

Pencapaian ini membuat Indonesia menjadi negara pengekspor gula terbesar kedua di dunia setelah Kuba. 

Prestasi ini jauh meninggalkan negara-negara produsen gula lainnya saat itu seperti Australia, Brazilia, China, dan Philipina. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline