Badminton World Federation (BWF) resmi menunda semua turnamen untuk sementara usai ajang All England di Birmingham sejak 11-15 Maret 2020 lalu. Federasi Bulu Tangkis Dunia tersebut telah mengambil langkah yang tepat sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona yaitu dengan menangguhkan semua turnamen sejak Senin 16 Maret hingga Minggu 12 April 2020 (BWFbadminton.com 15/3/20).
Hal ini dilakukan mengingat eskalasi dari virus tersebut secara global semakin mengancam terjadinya penularan wabah yang sangat mematikan itu. Dengan pertimbangan tersebut, BWF setelah melakukan konsultasi dan konsensus dengan Federasi Negara-negara anggota BWF dan juga dengan Konfederasi Kontinental. Maka mereka akhirnya memutuskan untuk membatalkan atau menunda semua turnamen dalam periode tersebut.
BWF juga memiliki pertimbangan kuat untuk lebih mementingkan kesehatan, keselamatan, dan kesejahteraan semua atlet, ofisial, dan komunitas bulutangkis yang jauh lebih penting dari apapun. Dalam hal ini tentu saja termasuk para 'badminton lover' yakni para penggemar bulutangkis seluruh Dunia.
Dengan penundaan tersebut maka beberapa turnamen yang terpengaruh dengan keputusan tersebut adalah Swiss Open 2020, India Open 2020, Orlans Masters 2020, Malaysia Open 2020, dan Singapore Open 2020, serta sejumlah turnamen kelas 3 internasional.
Terkait dengan perhitungan poin dalam sejumlah turnamen yang dibatalkan akibat dari jatuhnya suspensi tersebut, sudah pasti berdampak pada jumlah poin untuk kualifikasi Olimpiade 2020 Tokyo. Maka dalam hal ini BWF akan membuat pengumuman lebih lanjut terkait dengan poin kualifikasi Olimpiade tersebut.
Lalu apa kaitannya dengan catatan penting hasil All England bagi pebulutangkis Indonesia. Gugurnya pemain-pemain utama dari Pelatnas di babak awal seperti Anthony Ginting, Jonatan Christie dan ganda putri Greysia/Apriyani.
Lalu ganda putra unggulan kedua Ahsan/Hendra dan Fajar/Rian, Hafidz/Gloria. Serta gagalnya Marcus/Kevin di final dan hanya satu gelar yang bisa diraih oleh Praveen/Melati. Jujur saja mereka berkiprah diajang All England penuh dengan risiko karena ancaman penularan virus corona.
Tekanan psikologis sangat dirasakan untuk skuad bulutangkis Indonesia di All England terutama setelah dibatalkannya Germany Open sepekan sebelumnya.
Penampilan mereka sejauh ini memang sudah maksimal termasuk penampilan Kevin/Marcus yang di final harus mengakui keunggulan ganda putra Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe dengan rubber game, 18-21, 21-12 dan 19-21. Ganda Jepang ini juga yang berhasil menyingkirkan ganda Ahsan/Hendra diperempat final dengan dua game langsung 21-19 dan 21-18.
Kendati gagal di ganda putra namun sejarah kembali ditorehkan ganda campuran Indonesia dalam turnamen All England 2020 ini. Pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti berhasil juara All England Open 2020. Mereka di final berhasil mengalahkan ganda campuran asal Thailand, Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai dengan rubber game, 21-15, 17-21, 21-8.