Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Ketika Jurgen Klopp Harus Menerima Pelajaran dari Frank Lampard di FA Cup

Diperbarui: 4 Maret 2020   07:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Frank Lampard (Foto Premierleague.com)

Liverpool kembali harus menerima banyak pelajaran dalam laga melawan Chelsea diajang Piala FA. Laga yang berlangsung di Stamford Bridge, Rabu (4/3/20) dini hari WIB dimenangkan tuan rumah Chelsea dengan 2 gol tanpa balas. Dengan hasil ini Chelsea mengamankan perjalanan mereka ke perempat final Piala FA.

Willian dan Ross Barkley adalah dua sosok skuad Frank Lampard yang mencetak gol di setiap babak.  Mereka berhasil memberikan kekalahan beruntun pada tim asuhan Jurgen Klopp ini. Liverpool gagal bangkit kembali dari kekalahan pertama diajang Premier League musim ini ketika mereka kalah 0-3 dari Watford pada hari Sabtu lalu.

Kekalahan dari Chelsea ini adalah untuk pertama kalinya bagi skuad Liverpool harus kehilangan dua pertandingan secara berturut-turut sejak Januari 2019. Sementara bagi Frank Lampard, yang memenangkan kompetisi Piala FA sebanyak empat kali ketika dirinya sebagai pemain, itu adalah kemenangan besar melawan tim seperti Liverpool. Dampak positif bagi moril skuad Chelsea menghadapi laga-laga mereka di depan terutama di Liga Champions dan Liga Primer.

Memperhatikan komposisi pemain pada laga malam itu, Frank Lampard melakukan beberapa perubahan susunan pemain dari skuad yang bermain imbang 2-2 di Bournemouth. Kepa Arrizabalaga kembali merebut posisi penjaga  gawang yang selama ini tergeser oleh Caballero. Sementara Antonio Rudiger, Kurt Zouma dan Billy Gilmour diberikan kesempatan oleh Lampard sebagai starter.

Jurgen Klopp sendiri malam itu melakukan perubahan dalam starting line up mereka. Roberto Firmino dan Mohamed Salah disimpan di bangku cadangan. Hanya Virgil van Dijk, Andy Robertson, Fabinho dan Sadio Mane yang mempertahankan posisi mereka untuk Liverpool menyusul kekalahan 3-0 di Watford. Neco Williams, Curtis Jones, Takumi Minamino dan Divock Origi semuanya diturunkan Klopp sebagai starter.

Dari catatan situs resmi Liverpoolfc.com (4/3/20), dengan komposisi demikian Liverpool masih mampu menguasai kepemilikan bola hingga 58 persen dengan total 14 tembakan walaupun hanya 5 tembakan yang tepat sasaran. Memiliki 81,7 persen passing dan 10 kali tendangan sudut. Namun gambaran dominasi ini tidak mampu bagi skuad Liverpool untuk mencetak gol.

Willian, pencetak gol pembuka Chelsea (Foto Skysports.com) 

Justru Chelsea yang memperoleh gol cepat mereka ketika laga baru berlangsung 13 menit. Berawal dari Fabinho yang kehilangan bola yang dimanfaatkan oleh Willian kemudian menembak dari tepi area penalty. Kiper Liverpool, Adrian tidak berdaya mencegah bola melewati genggamannya dan menusuk ke sudut bawah gawangnya.

Pada babak kedua Liverpool berusaha bangkit untuk menyamakan kedudukan. Namun setiap serangan mereka selalu terbentur pada pertahanan Chelsea yang dikawal kiper tangguh Kepa Arrizabalaga. Ketika laga memasuki 64 menit, giliran Ross Barkley menggandakan keunggulan Chelsea menjadi 2-0.

Dalam laga ini ada hal yang menarik yaitu dua kiper berasal dari Spanyol yang nasibnya berbeda. Dua gol di gawang Adrian membuat kiper Liverpool asal Spanyol ini harus menerima kenyataan pahit. Adrian yang baru pertama kali lagi diturunkan tidak berhasil menggapai clean sheet dan bernasib apes dengan dua gol Chelsea.

Sementara itu kiper asal Spanyol lainnya yang bermain untuk Chelsea, Kepa Arrizabalaga bermain sangat cemerlang. Kepa layak untuk menempati kembali posisi utama dalam skuad Chelsea setelah kehilangan tempat yang direbut Willy Caballero.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline