Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Realita Pep Guardiola dan Kiprah Sergio Aguero di Liga Primer Inggris

Diperbarui: 14 Januari 2020   23:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pep Guardiola (Foto Skysports.com) 

Laga Manchester City di Villa Park, Birmingham telah membuka realita bagi Pep Guardiola. Ada dua hal yang menjadi fakta. Pertama aksi Sergio Aguero selama berkiprah di Premier League, berhasil mencatatkan rekor fantastis. Kedua adalah kemenangan besar City atas Aston Villa namun masih menyisakan pekerjaan besar untuk mengejar Liverpool yang hampir mustahil.

Pep Guardiola tetap rendah hati usai kemenangan besar 6-1 atas Aston Villa dalam laga Premier League pekan ke-22 Minggu (12/1/20). Dengan kemenangan ini Manchester City meraih 3 poin penuh sehingga mengoleksi 47 poin menggeser Leicester di peringkat kedua dengan 45 poin. Namun City masih tertinggal jauh sebanyak 14 poin dari Liverpool di puncak klasemen.

Kepada situs resmi klub, Mancity.com (12/1/20), Guardiola mengatakan :"Saya pikir kami selalu berada di sana musim ini, bahkan ketika kami telah kehilangan pertandingan seperti di Norwich, kami menciptakan banyak peluang. Tetapi kadang-kadang mungkin kami kehilangan fokus. Tetapi sekarang kami berada di urutan kedua dan kami akan mencoba dan mempertahankan posisi ini hingga akhir musim."

Ini adalah pernyataan sangat realistis dengan mempertahankan posisi mereka di urutan kedua hingga akhir musim. Apakah pernyataan Guardiola ini menunjukkan keputus asaannya untuk mengejar Liverpool? Tampaknya tidak juga.

Pep hanya melihat fakta tertinggal 14 poin bahkan jika Liverpool menang atas West Ham United dalam laga tunda mereka, maka jarak semakin jauh dengan 17 poin. Saat itu masih ada sisa 16 laga yang harus dijalani peserta kompetisi. Jika City ingin mempertahankan gelar, maka sisa laga tersebut harus diambil tanpa kehilangan poin. Namun ada syaratnya yaitu Liverpool harus mengalami 6 kekalahan atau kehilangan 18 poin dari sisa laga mereka.

Fakta ini yang membuat Guardiola angkat bahu melihat peluang kecil yang  kemungkinan terjadi. Liverpool dengan performa konsisten saat ini, jangankan kehilangan 18 poin, hanya hilang dua poin saja sulit terjadi. Mereka memang sedang top performanya. Trio penyerang Liverpool, Mohamed Salah, Firmino dan Sadi Mane saling bergantian mencetak gol dalam laga mereka.

Sergio Aguero (Foto Skysports.com)

Pada sisi lain Pep juga merasakan kebanggaan dengan pencapaian salah satu pemain asuhannya yaitu Sergio Aguero. Pemain asal Argentina ini menjadi pemain asing di Liga Primer Inggris yang berhasil mencatatkan skor tertinggi dalam sejarah Premier League mengalahkan Thierry Henry. Ini juga adalah treble yang ke-12 dari Sergio Aguero, melampaui apa yang pernah dicapai Alan Shearer untuk hat-trick terbanyak di kompetisi ini (Premierleague.com 12/1/20).

"Dia sudah menjadi legenda dan status legendaris itu menjadi lebih besar malam ini. Saya pikir dia adalah salah satu pemain paling luar biasa yang pernah saya lihat di liga ini." Kata Pep kepada Mancity.com (12/1/20) usai laga malam itu.

"Saya pikir dia bangga dengan apa yang telah dia capai dan kami mengucapkan selamat di ruang ganti, karena mencetak jumlah gol ini sebagai pemain asing dan mencetak begitu banyak hat-trick berarti bahwa selama bertahun-tahun Anda telah melakukan hal-hal baik." Kata Pep melanjutkan, seperti dikatakan kepada situs resmi klub di atas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline