Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Insiden VAR dan Reaksi Jurgen Klopp pada Laga Akhir Tahun

Diperbarui: 1 Januari 2020   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sadio Mane (Foto Pre,ierleague.com)

Laga terakhir Liverpool pada akhir Desember 2019 dibumbui dengan insiden Video Assistant Referee (VAR). Dalam laga tersebut Liverpool menang 1-0 atas tamu mereka, Wolves di Stadion Anfield, Minggu (29/12/19) dalam laga pekan ke-20 Premier League. 

Ini adalah kemenangan mereka yang ke-18 dari 19 laga yang telah dijalani Liverpool pada musim kompetisi tahun ini. Satu-satunya laga yang berakhir draw adalah saat berkunjung ke Old Trafford bertemu Manchester United (Premierleague.com 30/12/19)

Jurgen Klopp tidak bisa menyembunyikan rasa kebanggaan tentang timnya setelah menyaksikan Liverpool berjuang untuk meraih kemenangan atas Wolverhampton Wanderers yang diperoleh dengan susah payah.

Juara Eropa dan juara Dunia itu mengakhiri tahun 2019 dengan manis setelah mengumpulkan 98 poin dari kemungkinan 111 poin sepanjang tahun kalender.

Tentang reaksinya terhadap permainan dan kinerja Liverpool, Jurgen Klopp memberikan komentar secara panjang lebar seperti dirilis Liverpoolfc.com (29/12/19): "Itu adalah permainan yang sulit. Tidak mengherankan, Wolves adalah tim yang tepat dan layak dengan banyak kekuatan. Tetapi di babak pertama kami mengendalikan permainan seperti yang kami inginkan, seperti yang seharusnya."

"Kami memiliki peluang, mencetak gol. Kami harus bertahan, ancaman serangan balik sangat besar - Neto dan Jota langsung mengancam dengan serangan mereka. Tetapi kami mempertahankannya dengan baik. Lalu kami mencetak gol."

Demikian manajer asal Jerman ini penuh gairah menyambut kemenangan penting ini seperti dirilis situs resmi klub Liverpool tersebut di atas.

Insiden Video Assistant Referee (VAR) mewarnai laga malam itu. Hal yang tidak begitu menyenangkan bagi pelatih Wolves, Nuno Esperito Santo. Tentu saja dia tidak senang dengan prosedur VAR. Terutama saat gol penyama kedudukan 1-1 harus dibatalkan gegara VAR mengatakan bahwa itu adalah off side.

Hal yang sama bagi Klopp, pelatih Liverpool ini untuk detik pertama sempat terkejut ketika peluit datang untuk memeriksa hand ball melalui VAR. Klopp dari awal merasa yakin bahwa Lallana tidak hand ball karena bola berada pada bahunya sangat jelas sejak detik pertama. Lalu gol Sadio Mane tetap disahkan sebagai gol. Tentu ini bagi Klopp merasakan kelegaan atau semacam ini untuk sesaat. Walaupun tetap saja VAR ini selalu menjadi hantu terburuk bagi siapapun di kotak penalty.

Kejadian VAR ini membuat tim lawan benar-benar melampiaskan permainan mereka pada babak kedua. Jurgen Klopp merasakan bahwa  mereka benar-benar bermain agresif. Harus juga dimaklumi dengan cara begitulah mereka keluar menyerang usai kecewa akibat sebuah VAR.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline