Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Ada Hukuman FIFA Menjelang Laga Timnas Garuda Lawan Uni Emirat Arab

Diperbarui: 9 Oktober 2019   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Evan Dimas, Lilipaly dan Beto (Foto Goal.com) 

Walaupun realistis laga melawan UEA ini sangat berat untuk dimenangkan bahkan bermain draw saja sudah merupakan hasil yang membanggakan namun harapan tetap harus diapungkan bagi Timnas Garuda Senior ini.

Pelatih kepala Simon McMenemy telah bekerja keras dalam memperbaiki kelemahan Indonesia menjelang lanjutan pertandingan Kualifikasi Piala Dunia Grup G melawan Uni Emirat Arab di Dubai pada hari Kamis (10/10/19).

Namun menjelang laga tersebut FIFA telah menjatuhkan sanksi sehubungan kerusuhan yang terjadi pada laga melawan Malaysia di Gelora Bung Karno pada 5 September 2019 yang lalu.

Hukuman FIFA ini berdasarkan hasil sidang yang digelar pada 4 Oktober 2019.  Komdis FIFA hanya memberikan sanksi berupa denda sebesar CHF 45.000 (sekitar Rp643 juta). PSSI disebut melanggar Kode Disiplin FIFA terkait ketertiban dan keamanan pertandingan dalam peraturan pada artikel 16.

BACA JUGA : Setelah Iran Kini Giliran China Jajal Timnas Garuda U-19

Indonesia patut bersyukur hukuman FIFA tidak memberatkan misalnya harus bertanding tanpa penonton. Hal ini karena PSSI melakukan komunikasi yang baik dengan FIFA. 

"Iya betul, sekjen dan security officer PSSI berkomunikasi dengan FIFA memberikan penjelasan terkait upaya kami dalam mencegah dan menangani kerusuhan tersebut. Jadi, hukuman yang kami terima tidak terlalu berat," kata Gatot Widagdo, head of Media Relations and Digital Promotion PSSI, seperti dilansir Goal.com (8/10/19).

Ratu Tisha Destria (Foto PSSI.org) 

Sementara itu Federasi Sepakbola Indonesia melalui Sekjen mereka Ratu Tisha Destria menerima keputusan FIFA ini dengan berbesar hati. "PSSI menghormati proses hukum dan putusan dari FIFA. Kami akan segera memenuhi kewajiban kami dan mengevaluasi agar tidak terulang," kata Sekretaris Jenderal PSSI Ratu Tisha Destria seperti rilis situs rsmi Federasi, PSSI.org (8/10/19).

Hukuman ini merupakan kerugian finasial bagi sepak bola Indonesia. Oleh karena itu Sekjen PSSI ini sangat berharap bahwa kejadian tersebut merupakan yang terakhir. Menurutnya sepak bola harusnya menyatukan, mempromosikan keragaman budaya dan menyerukan sikap saling menghormati satu sama lain. Sepak bola hanya sarana hiburan dan olah raga yang memberikan kesehatan baik fisik maupun mental.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline