Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Hanya Indonesia Wakil ASEAN yang Lolos ke Putaran Final Piala Asia U-16 di Bahrain

Diperbarui: 23 September 2019   17:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marselino Ferdinan. Tribunjatim | Ndaru Wijayanto

Timnas Indonesia U-16 merupakan satu-satunya wakil ASEAN yang berhasil lolos ke putaran final Piala Asia U-16 di Bahrain tahun 2020. Tim papan atas seperti Thailand, Vietnam, Malaysia dan Myanmar gagal meraih tiket tersebut. 

Klasemen akhir yang dirilis The AFC.com (22/9/19) semua juara grup sbenyak 11 tim yang berhak lolos adalah Tajkistan (Grup A), India (B), Iran (C), Saudi Arabia (D), Qatar (E), Uni Emirat Arab (F), China (G), Australia (H), Korea Utara (I), Jepang (J) dan Korea Selatan (K).

Selain 11 negara tersebut maka ada 4 tim sebagai runner up terbaik yaitu Indonesia dengan 7 poin dan surplus 12 gol, Yaman (7 poin 12 gol), Uzbekistan (7 poin 3 gol) dan Oman (7 poin 3 gol).

Hasil ini adalah kebanggaan fans Garuda yang selalu mendukung prestasi mereka di kancah international. Dalam laga terakhir grup G yang sangat menentukan melawan China di Satdion Gelora Bung Karno pada Minggu (22/9/19) malam, Indonesia berhasil menahan draw China yang lebih diunggulkan.

Marselino Ferdinan (Foto CNNIndonesia/Andry Novelino)

Usai laga tersebut pelatih Garuda Asia, Bima Sakti Tukiman sangat memberikan apresiasi kerja keras pemainnya. Pada laga tersebut Garuda Asia menampilkan permainan yang sangat mengesankan. Penuh dengan semangat tinggi. Apalagi para pemain muda ini baru pertama kalinya bermain di Stadion GBK.

"Pertama saya mengucapkan alhamdulillah, terima kasih atas kerja keras pemain, ofisial, wartawan dan masyarakat Indonesia karena doa mereka luar biasa. Kami punya poin sama dengan China, namun kalah selisih gol. Ini semua hasil yang patut disyukuri berkat kerja keras seluruh elemen tim, dan tentunya pemain." Demikian kata Bima Sakti kepada para Pewarta dalam wawancara usai laga malam itu seperti dilansir PSSI.org (23/9/19).

Pada awal-awal laga pemain Garuda Asia terlihat masih gugup menerima serangan cepat China. Namun hanya beberapa saat saja selanjutnya Indonesia berhasil mengendalikan permainan. Beberapa serangan dari sisi sayap dan umpan-umpan terarah dari tengah mulai mengancam gawang China.

Paling tidak ada 3 peluang emas untuk mencetak gol. Tendangan kaki kanan Marselino Ferdinan di area penalti melambung tinggi. Ahmad Athallah melakukan pergerakkan dari sisi sayap kanan dan tinggal berhadapan dengan penjaga gawang China, Li Hao. Namun sangat disayangkan tendangan keras Athallah membentur tiang gawang. Satu peluang lagi adalah tendangan Aditya Daffa di dalam kotak penalti yang juga bisa ditangkap dengan baik oleh Li Hao.

Timnas Indonesia U-16 menurunkan formasi 4-3-3 dengan menurunkan penjaga gawang Made Putra Kaicen. Kuartet lini belakang mereka adalah Aditya Rangga, Marcell Januar, Dimas Juliono dan Alexandro Felix. Mereka benar-benar bermian disiplin menjaga area pertahan Garuda. Komunikasi yang terjalin dengan baik. Ini adalah penampilan yang luar biasa dari lini belakang Garuda Asia.

Lini tengah menurunkan trio Resa Aditya yang lebih fokus bertanggung jawab sebagai gelandang bertahan. Sementara Aditya Daffa menjaga keseimbangan transisi. Marselino Ferdinan bertugas sebagai gelandang serang membantu striker utama. Mereka adalah trio yang berjuang mengimbangi lini tengah China yang lebih kuat staminanya dengan postur tubunh tinggi kekar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline