Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Lawan Brunei Kunci Penting Garuda Asia Lolos dari Kualifikasi Piala Asia U-16

Diperbarui: 20 September 2019   05:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Marselino Ferdinan (Foto PSSI.org)

Kualifikasi Piala Asia U-16 matchday ketiga Garuda Asia akan berhadapan melawan Brunei Darussalam Jumat (20/9/19) di Stadion Madya Senayan pukul 19.00 WIB. Ini adalah laga kunci bagi Timnas U-16 karena harus memenangkan dengan jumlah gol yang memadai. Selisih gol ini akan berpengaruh dalam persaingan juara grup bersama pesaing terberat di grup G yaitu China. 

Pada matchday kedua Indonesia berhasil menang besar 15-1 atas Kep Mariana Utara. Marselino Ferdinan mencetak 5 gol, Ahmad Athallah 4 gol, Rui Ariyanto dan Wahyu Pratama masing-masing 2 gol, serta satu gol dari Mikael Tata dan Aditiya Daffa.

Pesta dengan 15 gol adalah hal yang luar biasa. Bahkan sebenarnya bisa lebih jika saja para pemain Garuda Asia ini bermain lebih tenang terutama lini depan yang beberapa kali tidak mulus menyelesaikan peluang-peluang mereka.

Pada babak pertama, beberapa kali Ahmad Athallah, Rui Ariyanto, Marselino Ferdinan gagal menyelesaikan peluang matang di depan gawang Kep Mariana Utara. Faktor penyelesaian akhir di depan gawang ini menjadi pekerjaan yang masih terus dilakukan skuad Bima Sakti Tukiman.  

Mencetak 15 gol patut disyukuri namun ada hal yang lebih penting yaitu sebuah gol dari Kep Mariana Utara yang sebenarnya tidak perlu terjadi. Garuda Asia kebobolan pada menit ke-45 akibat gol dari Kurt Sapio Maniago. Kelengahan lini belakang mengatisipasi umpan jauh dari pemain Kep Mariana Utara ini karena komunikasi lini belakang yang masih harus diperbaiki.   

Bima Sakti sangat menyadari masih diperlukan evaluasi secara intensif terhadap anak asuhnya. Malam itu seharusnya Garuda Asia tidak perlu kebobolan jika lini belakang mereka tetap fokus dan komunikatif.

"Saya terima kasih kepada semua pemain. Cuma saya ada evaluasi kepada kepada pemain, karena kami kobobolan pada laga tadi. Saya mengingatkan kepada pemain, boleh menyerang tapi jangan lupa pertahanan." Demikian kata Bima kepada situs resmi federasi, PSSI.org (19/9/19).

Gol dari lawan malam itu merupakan peringatan keras betapa rapuhnya tingkat konsentrasi lini belakag Timnas Garuda Asia. Penjaga gawang dan duet bek tengah harus  segera memperbaiki komunikasi diantara mereka. Timnas Indonesia U-16 masih menyisakan 2 laga lagi yaitu melawan Brunei Darussalam, Jumat (20/9/19)  dan China, Minggu (22/9/19). 

Pertandingan terakhir melawan China menjadi sangat krusial. Skuad dari Negara Tirai  Bambu ini, bagi Indonesia adalah  lawan yang paling kuat diantara peserta yang ada di grup G ini.  Beberapa kelemahan Garuda Asia dalam laga-laga sebelumnya harus sudah diperbaiki.

Target melawan China tentu saja harus dimenangkan untuk mengamankan satu tiket keputaran final di Bahrain tahun 2020. Namun itu tidak mudah karena dibutuhkan kerja keras dan semangat tinggi untuk mencapai target. Paling tidak bisa bermain draw. Namun jika hasilnya draw maka untuk menentukan juara grup G akan dilihat dari selisih gol diantara dua tim ini.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline