Memang tidak mudah membangun sebuah tim seperti Manchester United. Membutuhkan waktu, sentuhan kecerdasan dan keberuntungan. Ferguson saja harus berkompetisi bertahun-tahun untuk mendapatkan Manchester United yang berkarakter.
Dari laga pekan ke-3 Manchester United melawan Crystal Palace di Old Trafford pada Sabtu (24/8/19) malam, hantu penalti kembali membayangi skuad Ole Gunnar Solskjaer.
Jika pekan lalu hadiah penalti yang dilakukan Paul Pogba gagal menjadi gol atas Wolves gagal pula memenangkan laga itu, maka kali ini nasib sama dialami oleh Marcus Rashford.
Bahkan kali ini lebih tragis karena United akhirnya harus mengakui keunggulan 1-2 dari Crystal Palace di Old Trafford, sedangkan saat melawan Wolves masih berakhir dengan draw 1-1 walapun bermain di kandang lawan.
Menurut Premierleague.com (24/8/19), malam itu pahlawan Crystal Palace adalah Patrick van Aanholt yang mencetak gol di injury times meni ke-90+3. Hasil ini memberi Crystal Palace kemenangan pertama mereka melawan Manchester United di Liga Premier sejak 1991.
Manchester United dengan formasi 4-2-3-1 menguasai permainan hingga 73 persen. Mereka sangat dominan namun ternyata saat laga baru berlangsung 32 menit Jordan Ayew, penyerang Crystal Palace asal Ghana ini membobol gawang David De Dea.
Tembakan dengan kaki kanannya dari bagian tengah kotak penalti mendarat mulus ke sudut kiri bawah gawang David de Gea. Gol ini merupakan assist dari Jeffrey Schlupp melalui passing sundulan.
Gol Ayew ini bertahan hingga menit ke-89 ketika Daniel James akhirnya menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Gol ini juga seolah menjadi penebus kekecewaan Marcus Rashford yang gagal mengeksikusi tendangan penalti pada menit ke-70.
Tendangan Rashford membentur tiang gawang. Hadiah penalti ini diberikan wasit karena pelanggaran Scott McTominey oleh Luka Milivojevic, Kapten Crystal Palace di area penalti.
Semua yang hadir di Old Trafford malam itu mengira laga akan berakhir dengan draw. Namun tragis ketika petaka itu datang di injury times menit ke-90+3.