Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Catatan Penting Garuda Muda Usai Gagal di Piala Merlion 2019

Diperbarui: 12 Juni 2019   10:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Timnas U-23 (Dok. PSSI.org)

Kemenangan Tim Nasional Indonesia U-23 atas Filipina dengan skor 5-0 di Piala Merlion 2019, Minggu (9/6) di Stadion Jalan Besar, Singapura merupakan hasil yang cukup menggembirakan. Dengan kemenangan tersebut Indonesia meraih tempat ketiga sedangkan juara Merlion Cup 2019 diraih tuan rumah Singapore setelah mengalahkan Thailand 1-0 (Goal.com 9/6/19).

Terlepas dari lawan yang dihadapi yaitu Filipina dengan materi pemain mereka yang memiliki kualitas relative dibawah pemain kita. Kendati demikian kemenangan ini telah membuka gambaran kekuatan dan kelemahan Timnas U-23 yang selama ini digembleng bersama pelatih Indra Sjafri.

Dari dua laga Timnas U-23 di turnamen Piala Merlions Singapore banyak sekali catatan yang bisa dijadikan pedoman perbaikan bagi tim asuhan Indra Sjafri ini. Dua laga masing-masing melawan Thailand dan Filipina, Timnas U-23 menurunkan starting line-up yang berbeda dengan hasil performa yang berbeda pula.  

Pada saat melawan Thailand terutama pada babak pertama, lini tengah Garuda Muda sangat kaku dan miskin kreativitas. Lutfi Kamal, Gian Zola dan Hanif Sjahbandi tidak bisa berkembang permainan mereka.

Pada babak kedua mereka diganti oleh trio Rachmat Irianto, Hambali Tholib dan Sani Ridzki. Mereka mampu menghidupkan lini tengah ini dan beberapa kali kreativitas mereka berhasil meporak porandakan pertahanan Thailand. Namun sayangnya penyelesaian akhir dari striker Mohammad Rafli, yang turun dalam laga tersebut masih belum maksimal.

Pada ajang Piala Merlion 2019, M Rafli menjadi salah satu dari tiga striker yang dimiliki Timnas U-23. Dua striker lain yakni Rafli Mursalim (Mitra Kukar) dan Septian Satria Bagaskara (Persik).

Laga kedua melawan Filipina, Garuda Muda lebih diunggulkan menang atas lawan mereka. Mengingat pemain-pemain muda Filipina memiliki kemapuan skill relative dibawah pemain Indonesia.

Dalam laga tersebut Indra Sjafri kembali menurunkan formasi 4-3-3 dengan materi pemain yang turun di babak kedua saat melawan Thailand. Salah satunya adalah menempatkan Rachmat Irianto sebagai breaker di depan 4 bek. Pemain Persebaya ini ditemani oleh Sani Rizki dan Gian Zola.

Keberhasilan Rachmat Irianto sebagai gelandang bertahan, yang sebelumnya adalah bek tengah merupakan eksperimen Indra Sjafri. Hal yang sama juga pernah dilakukan Indra Sjafri terhadap Asnawi Mangkualam bertransformasi sebagai bek kanan yang sebelumnya adalah breaker di lini tengah.

Di lini belakang Asnawi Mangkualam ada di bangku cadangan, posisinya diganti oleh Rifad Marasabessy.  Striker M Rafli kembali diturunkan didampingi dua wing, Witan Sulaiaman dan Feby Ekaputra.

Lini belakang duet bek tengah Nurhidayat dan Andy Setyo yang kokoh kembali bermain. Untuk penjaga gawang kali ini giliran Nadeo Argawinata diturunkan. Kiper muda ini bermain cuckup baik namun belum teruji karena striker Filipina sangat jarang sekali mengancam gawangnya dengan serius. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline