Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Semangat Pochettino bersama Tottenham di Final Liga Champions

Diperbarui: 1 Juni 2019   10:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pochettino (Foto Getty Images) 

Benar ini adalah bicara tentang sejarah. Mauricio Pochettino adalah Manajer pertama yang membawa klub asal London ini lolos ke Final Liga Champions untuk pertama kalinya. Tottenham berjumpa klub asal Inggris lainnya, Liverpool dalam final di Estadio Metropolitano, Madrid Minggu (2/6/19) pukul 02.00 WIB.

Setelah goyah dan tertatih-tatih pada babak penyisihan grup, Tottenham Hotspur telah membalikkan peluang berulang kali untuk mencapai final Liga Champions UEFA pertama mereka dalam sejarah klub. Tentu saja Sang Manajer, Mauricio Pochettino bertekad untuk menikmati momen tersebut menjadi suatu hal yang menjadi kenyataan meraih Gelar Liga Champions untuk pertama kalinya bagi Tottenham.

Mauricio Pochettino, Bos Spurs sejak tahun 2014 yang berusia 47 tahun ini, sama sekali belum pernah memenangkan trofi kompetisi utama Eropa. Baik sebagai pemain ataupun pelatih, Pochettino masih nir trofi. Tetapi kali ini dia bertekad untuk memanfaatkan peluang emas pada saat timnya menghadapi Liverpool di Estadio Metropolitano Madrid pada Minggu itu.

Final Liga Champions UEFA tahun 2019 menorehkan catatan selain untuk pertama kalinya bagi Tottenham Hotspur juga final kali ini akan melibatkan dua klub yang berasal dari satu Negara yaitu Inggris.

Harry Kane (Foto UEFA.com) 

Kepada situs UEFA.com (27/5/19) Pochettino mengemukakan pemikirannya menghadapi final bersejarah ini. "Saya pikir itu berarti berada di puncak sepakbola dunia, dalam posisi yang sangat sedikit orang lain alami. Kami adalah orang-orang yang sangat rendah hati, jadi walaupun dibutuhkan banyak upaya, kami juga menikmati setiap saat dan saya pikir itulah yang kami wakili."

"Ini sangat berarti sehingga sulit untuk dijelaskan hanya dalam beberapa kata. Kami dapat menangkapnya sampai batas tertentu sekarang, tetapi ketika kami berada di Madrid dan permainan dimulai, kami akan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang itu. Perasaan dominan di seluruh staf pelatih adalah bahwa kami berterima kasih kepada sepak bola, klub ini dan, terutama, para pemain." Demikian nada optimis Pochettino seperti dilansir situs di atas.

Sejauh ini Pochettino telah menikmati setiap momen kompetisi Liga Champions. Setiap pertandingan seolah olah telah menjadi final bagi mereka. Adapun persiapan yang telah dilakukan sudah mencapai titik dimana seluruh komponen tim telah bekerja menuju tujuan akhir. Berkat upaya dan kerja keras yang tidak mengenal menyerah sekarang Tottenham sudah berada di final Liga Champions.

Mencapai final Liga Champions jujur menurut Pochettino bukan target awal karena mereka merasa tahu diri. Kendatipun demikian skuat Tottenham selalu berupaya keras untuk memenangkan setiap pertandingan. Semua pemain selalu penuh semangat untuk mengatasi setiap rintangan, untuk berusaha keras untuk mengetahui bahwa mereka telah melakukan semua yang mereka bisa.

Inilah hal yang sangat dirasakan oleh Pochettino sebagai pencapaian luar biasa. Dengan kekuatan dan tekad seperti ini adalah hal yang wajar jika Tottenham saat ini berada di final. Gairah adalah hal utama karena sepak bola berasal dari emosi dan gairah yang menjadikan aura kemenangan berakhir ada dalam genggaman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline