Drama yang terjadi di Etihad Stadium pada Kamis (18/4/19) dini hari WIB telah membawa klub asal London Tottenham Hotspur lolos ke semifinal Liga Champions 2019. Mereka menang agregat gol tandang atas Manchester City dalam dua pertemuan ( 1-0 dan 3-4 agregat 4-4).
Hasil ini adalah keberhasilan Spurs memasuki semifinal Piala Champions Eropa untuk kedua kalinya. Menurut Tottenhamhotspur.com (17/4/19), semifinal yang pertama mereka dapatkan pada edisi 1961/62, namun saat itu mereka kalah dari Benfica di empat besar tersebut sehingga gagal lolos ke final. Saat ini setelah 57 tahun yang merupakan jarak terpanjang antara dua penampilan di semi final, kembali Spurs mencoba peruntungan semi final kedua mereka.
Lawan yang dihadapi adalah Ajax Amsterdam, klub Belanda yang menjadi pembunuh raksasa diajang Liga Champions kali ini. Ajax berhasil menyingkirkan Juventus diperempat final dan Real Madrid di 16 besar. Tentu saja Ajax adalah lawan yang sepadan bagi Spurs.
Manajer Hotspur, Mauricio Pochettino menyambut gembira keberhasilan skuatnya menyingkirkan City dibabak perempat final ini. Baginya malam itu di Etihad Stadium adalah malam yang sangat fantastis.
"Luar biasa berada di perempat final Liga Champions bermain melawan Manchester City dan mengalahkan mereka. Itu sangat kompetitif di kedua game. Mencetak tiga gol di sini melawan Manchester City tidaklah mudah. Yang paling penting kami layak berada di semi final. Pemain saya adalah pahlawan. Setelah lolos ke semi final dan membuat sejarah, saya lebih dari bahagia dan lebih dari bangga untuk mereka."Demikian ungkapan gembira Pochettino seperti dilansir UEFA.com (18/4/19).
Pochettino juga memuji penampilan mengesankan para pemainnya. Son Heung Min yang luar biasa karena dalam ajang bergengsi Liga Champions mencetak dua gol ke gawang City di kandangnya. Menurut Poch ini adalah kualitas seorang Son yang sudah terbukti.
Ketika masuk ke fase semi final untuk menghadapi Ajax Amsterdam, Pochettino menganggap bahwa sepak bola itu tidak dapat diprediksi. Melihat cara Ajax bermain, maka sangat menarik ditunggu duel mereka melawan Spurs. Banyak pengamat memprediksi itu akan menjadi laga terbuka dan sangat ofensif.
Namun melihat performa Spurs menghadapi City malam itu, maka Spurs masih menggunakan strategi bertahan untuk menghadapi pola menyerang klub asal Belanda tersebut terutama saat mereka bertandang ke Johan Cruijff Arena, Amsterdam.
Permainan efektif ala Pochettino saat melawan City akan kembali diterapkan. Malam itu di Etihad, Spurs hanya memiliki 38 persen penguasaan bola namun dari 11 peluang 6 tembakan berhasil mencapai sasaran dan 3 gol dihasilkan mereka. Bandingkan dengan City menguasai 62 persen ball possession, 20 tembakan kearah gawang namun hanya 8 tembakan yang tepat sasaran.
Apa yang sudah dicapai Spurs lolos ke semi final Liga Champions adalah berulangnya sejarah mereka 57 tahun yang lalu. Apakah Spurs berhasil mencetak sejarah baru dengan lolos ke Final tahun ini? Kita tunggu bersama.