Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Malam yang Muram di Old Trafford dan Saatnya Solskjaer Merenung

Diperbarui: 13 Februari 2019   20:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sanchez, Mata, Solskjaer dan De Ga (Foto Getty Images)

Ole Gunnar Solskjaer yang tak terkalahkan dalam kiprahnya sebagai pelatih  sementara Manchester United, malam itu harus berakhir ketika Paris Saint-Germain mengubah rekor tidak terkalahkan tersebut di Old Trafford. Manchester United harus mengakui keunggulan PSG 0-2 dalam laga leg pertama babak 16 besar Liga Champions, Rabu (13/2/19) kick-off pukul 03.00 WIB. 

Menurut UEFA.com (13/2/19), gol yang terjadi di babak kedua dari Presnel Kimpembe dan Kylian Mbappe memang sangat istimewa karena keduanya merupakan assis dari pemain mantan skuat Manchester United yaitu Angel Di Maria. 

Kedua gol inipun seakan menghentikan pencapaian cemerlang Ole Gunnar Solskjaer dalam 11 pertandingan pertamanya yang menghasilkan 10 kemenangan dan satu hasil imbang. 

Malam itu, United seolah tidak dapat menemukan keajaiban apa pun yang selama ini mereka dapatkan di Old Trafford. Sementara itu bagi PSG, Eropa adalah level lain mengapa mereka menjadi favorit untuk bertarung dalam babak final Liga Champions di Madrid pada 1 Juni 2019.

Kemenangan gemilang PSG malam itu membuat The Reds perlu melakukan banyak hal untuk membalikkan keadaan di leg kedua pada 6 Maret di Paris. Dalam laga leg kedua, Paul Pogba harus absen dari pertandingan itu setelah dirinya menerima kartu kuning kedua dan dikeluarkan dari lapangan.

Malam itu di Old Trafford ada dua pemain PSG yang menjadi perhatian penonton. Bukan Kylian Mbappe dan Julian Draxler, dua bintang PSG. Tetapi dua pemain  itu adalah Buffon dan Di Maria.  

Gianluigi Buffon pada awalnya tampak terpengaruh oleh ketegangan malam itu. Ada kegugupan menghadapi laga penting ini. Hal ini karena Kiper asal Italia ini sudah tampil 121 laga di Liga Champions. Tetapi, dalam 10 menit pertama, pemain berusia 41 tahun ini masih terlihat gugup. Hal itu terlihat saat Buffon salah menempatkan bola keluar dari wilayahnya. Setelah itu kualitasnya mengalahkan kegugupannya.

Pemain kedua adalah Di Maria sebagai mantan Red Devils. Pemain asal Argentina yang pernah berkostum United dibawah Louis van Gaal ini selalu mendapatkan cemooh penonton setiap sentuhan bola dan pergerakkannya di lapangan.

Namun demikian Di Maria tetap bermain dengan determinasi tinggi dan professional. Bahkan dua assisnya telah menghasilkan kemenangan bagi klub yang sekarang yaitu PSG. Kimbepe dan Mbappe berhasil mencetak gol dari assis dari Di Maria.

Kepedihan Solskjaer bertambah dengan cederanya dua pilar United yaitu Jese Lingard dan Anthony Martial. Namun kekalahan malam itu bukan karena mereka cedera dan tidak melanjutkan permainan mereka. Hal tersebut dikatakan Solskjaer usai laga malam itu seperti dilansir Manutd.com (13/2/19), "Anda tidak bisa memberikan cedera sebagai alasan mengapa kami kalah karena kami memiliki pemain seperti Mata dan Sanchez untuk datang dan mereka adalah pemain berkualitas. Tapi, tentu saja, Jesse dan Anthony, mereka memberi kita sesuatu."

"Mari berharap mereka tidak terlalu serius dengan cedera ototnya. Kita harus menunggu beberapa hari. Jesse dan Anthony adalah bagian penting dan ketika mereka keluar di babak kedua, kami tidak memiliki cukup gerakan. Mungkin perlu menemukan cara bermain yang berbeda ketika Jesse dan Anthony tidak tersedia." Demikian kata Solskjaer dalam konferensi pers seperti dirilis Manutd.com (13/2/19). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline