Manchester United berhasil mengalahkan tuan rumah Leicester City 1-0 di King Power Stadium, Leicester pada Minggu (3/2/19). Seusai laga tersebut, Pelatih sementara United, Ole Gunnar Solskjaer menyambut dengan gembira kemenangan ini. Dia memuji permainan skuatnya khususnya dua pemain andalannya yaitu Pogba dan Rashford, ketika berhasil mengukir gol cepat mereka diawal laga.
"Ketika Paul dan Marcus saling mengenal permainan satu sama lain, mereka tahu kekuatan satu sama lain dan dengan kualitas yang mereka miliki. Anda mengharapkan kualitas itu dan itu adalah umpan yang indah dan hasil akhir yang bagus. Tetapi sekali lagi saya menyuruhnya untuk meletakkan bola di kaki Schmeichel karena dia terbuka. Tapi itu adalah akhir yang bagus." Demikian kata pelatih asal Norwegia ini mengomentari gol cepat dimenit ke-9 itu, seperti dilansir Manutd.com (3/2/19).
Sekali lagi Solskjaer memuji gelandang serang milik United asal Prancis ini, Paul Pogba. Pemain muda ini memang luar biasa dan dia selalu bisa berkembang menjadi pemain yang memiliki visi bermain. Pogba adalah salah satu dari pemain muda bertalenta yang selalu ingin meningkatkan kualitasnya. Dia selalu melakukan evaluasi permainan lalu melihat apa yang bisa dia lakukan dengan performa yang jauh lebih baik.
Berbeda dengan Solksjaer, pelatih Leicester, Claude Puel merasakan kekecewaan yang mendalam atas kekalahan ini. Terutama dengan terjadinya gol yang cepat diawal laga.
"Saya pikir itu bukan hasil yang adil. Saya marah dengan kinerja buruk kami di awal pertandingan. Kebobolan gol lebih awal dan harus mengejar ketinggalan adalah permainan yang sulit. Kadang-kadang saya tidak mengerti dan benar-benar gila." Demikian kata Claude Puel menumpahkan rasa kecewanya seperti dilansir Skysports.com (3/2/19).
Hasil ini tentu saja merupakan kekecewaan besar bagi para pemain, staf, dan para penggemar Leicester. Pada babak kedua sebenarnya tim yang berjuluk The Fox ini sudah menemukan kualitas yang baik. Banyak peluang mereka dapatkan untuk membuat gol. Namun rupanya belum berhasil dan Claude Puel harus kembali mencari penjelasan berbeda dalam performa buruk timnya di awal pertandingan.
Pada awalnya Leicester memang kurang cukup percaya diri dengan kualitas skuad mereka. Mungkin ini yang membuat mereka gugup dan membuat kesalahan fatal pada awal laga tersebut. Hal itulah yang membuat terjadinya gol cepat United. Setelah itu mereka baru tersengat dan mulai bermain dengan karakter ngototnya untuk menundukkan tamunya.
Menurut Premierleague.com (3/2/19), laga ini sebenarnya cukup seimbang. United hanya menguasai 55 persen permainan. Bahkan Leicester lebih banyak melakukan tembakan ke gawang dengan 17 kali dan 6 tembakan tepat sasaran. Terutama dibabak kedua paling tidak ada tiga peluang Jamie Vardy yang harusnya menjadi gol jika saja De Gea bukan kiper berkelas.
#hensa #kompasiana #premierleague
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H