Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Fitriani Memang Layak Juara Thailand Masters, Ini Alasannya

Diperbarui: 14 Januari 2019   07:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fitriani (Foto Djarumbadminton.com)

Tunggal putri Indonesia, Fitriani sangat membanggakan kita karena berhasil meraih juara dalam turnamen Badminton World Federation (BWF) Princess Sirivannavari Thailand Masters 2019 yang berlangsung mulai 8 - 13 Januari 2019 di Indoor Stadium Huamark, Bangkok.

Pada babak final yang berlangsung Minggu (13/1/19) dimulai pukul 13.00 WIB, Fitriani yang memiliki ranking 33 BWF mengalahkan unggulan ke-8 Busanan Ongbamrungphan, pebulutangkis Thailand berusia 22 tahun ranking 29 BWF dengan dua game langsung 21-12 dan 21-14.

Fitri layak memenangkan gelar ini karena sejak awal sudah menyiapkan senjata ampuh melawan Busanan. Kunci utamanya adalah Fitri bermain lebih berani menekan Busanan sehingga banyak melakukan kesalahan sendiri, menerapkan reli-reli panjang dan smash tajam. Pemain muda Indonesia ini bermain lebih rapi namun lebih nekat dengan berusaha mengembalikan bola-bola sulit dari lawan. 

Busanan (Foto BWFbadminton.com)

Hal ini terbukti di game pertama setelah kedudukan 1-1, Fitriani melaju terus dalam pengumpulan angka hingga menutupnya dengan 21-12. Pada game kedua juga demikian, Busanan masih tidak mampu melepaskan diri dari tekanan Fitriani. 

Busanan tertinggal langsung 0-4 dan Fitriani tidak bisa dicegah terus unggul hingga 19-12. Busanan masih sempat menambah 2 angka menjadi 14-20 namun Fitri tidak memberi kesempatan lagi menutup game ini dengan 21-14 dan juara.

Fitriani di semifinal mengalahkan pebulutangkis Hongkong, Deng Joy Xuen dengan skor rubber set 12-21, 21-19 dan 21-18. Sebelumnya di babak pertama, Fitri mengalahkan Lee Ying Ying (Malaysia), dengan skor 18-21, 21-9, 23-21.

Fitri membuat kejutan dengan mengalahkan unggulan pertama yang juga wakil terkuat Thailand, Nitchaon Jindapol, di babak kedua dengan skor 21-10, 17-21, 21-16. Laga tiga game kembali dilewati Fitri di babak perempat final melawan pemain Singapore, Yeo Jia Min dengan skor 14-21, 21-15, 21-18.

Usai laga dan meraih juara Fitriani menyampaikan kesannya kepada situs resmi federasi, Badmintonindonesia.org (13/1/19) :  "Hari ini saya hanya berusaha main maksimal, lebih sabar dan lebih safe, jangan membuat kesalahan sendiri. 

Sebetulnya lawan tidak mudah untuk dimatikan. Penampilan dia hampir sama dengan pertemuan kami sebelumnya di Korea Masters 2018, tapi sepertinya hari ini dia kurang enak mainnya, dia banyak melakukan kesalahan sendiri."

Gelar ini merupakan gelar pertama bagi Fitriani di turnamen BWF World Tour Super 300. Pencapaian Fitri sebelumnya pernah menjadi juara di Indonesia International Series 2015 dan Indonesia International Challenge 2016.

Kemenangan ini juga mencatatkan sejarah pertemuan kedua pemain menjadi 3-1 untuk keunggulan Fitriani. Dalam sejarah pertemuannya dengan Busanan, terakhir Fitri mengalahkan pemain Thailand ini dalam turnamen Korea Masters 2018 di Gwangju. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline