Raheem Sterling harus menghadapi hari-hari yang sulit pada pekan ini. Pemain berusia 24 tahun itu mempertahankan tempatnya di lini depan Pep Guardiola hanya empat hari setelah dia menjadi korban dugaan pelecehan rasis selama kekalahan 0-2 City oleh Chelsea di Stamford Bridge. Sterling bermain gemilang dan mengesankan dalam kemenangan 2-1 Manchester City atas Hoffenheim di Liga Champions pada hari Rabu atau Kamis (13/12) dini hari WIB.
Ini modal penting bagi pemain Timnas Inggris ini dalam menghadapi pekan ke-17 Premier League, Sabtu (15/12/18) menghadapi Everton di Etihad (Premieleague.com 13/12/18). Sungguh bagi Sterling adalah masa-masa yang penuh dengan ujian mental. Namun permainan gemilang dalam laga matchday terakhir Liga Champions telah membuktikan bahwa dirinya jauh berkualitas sebagai pemain professional.
Sterling memainkan peran kunci dalam kemenangan City atas Hoffenheim. Asisnya kepada Leroy Sane memberikan gol yang sangat menentukan untuk mengamankan posisi teratas di Grup F Liga Champions. Manajer Manchester City, Pep Guardiola tidak lupa untuk memuji kinerja Raheem Sterling dalam kemenangan Liga Champions mereka atas Hoffenheim (Skysports.com 12/12/18).
Untuk kasus dugaan pelecehan rasis yang diterimanya, Raheem Sterling banyak mendapatkan rasa simpati. Hingga seorang Jurgen Klopp sangat kagum kepada Raheem Sterling. "Tapi saya sudah berpikir reaksinya brilian. Anda melihat wajahnya dan dia memberikan respon yang tepat, bukan untuk bereaksi terhadap orang-orang ini. Mereka tidak mendapatkan reaksi apa pun. Mereka tidak pantas mendapatkan rasa hormat." Demikian Jurgen Klopp mengatakan hal tersebut seperti dilansir Skysports.com (10/12/18).
Selain dukungan Klopp, pemain Chelsea, Eden Hazard juga telah menawarkan dukungannya kepada Raheem Sterling setelah penyerang Manchester City mengalami pelecehan rasis saat bermain di Chelsea pada hari Sabtu lalu. Perlakuan rasis yang sangat keji yang dilakukan segelintir orang.
Rasisme dalam sepakbola telah mencederai nilai-nilai sportivitas. Bahkan nilai-nilai kemanusiaan yang setara telah dilecehkan dan dihianati. Rasisme dalam olah raga harus diperangi dengan gencar. Jangan biarkan rasisme semakin tumbuh subur dalam dunia olah raga atau dalam peradaban manusia sekalipun.
Bagi Raheem Sterling, luar biasa dalam usia semuda tersebut, dia memliki mental baja menghadapi tekanan berat perlakuan rasis justru di Negerinya sendiri, England. Sebagai anggota dari skuat Three Lions, Sterlingpun pernah mengalami perlakuan rasis saat ajang Euro 2016 lalu. Benar-benar sangat ironi negeri yang katanya memiliki warga dengan tingkat peradaban tinggi ini ternyata di sana masih ada sebagian orang yang primitif.
Melihat penampilan cemerlangnya pada laga malam itu dalam Liga Champions fase grup F, Sterling tidak perlu diragukan lagi untuk siap sepenuhnya tampil dalam laga penting pekan ke-17 Premier League. Pep Guardiola sudah pasti merasa gembira karena laga melawan Everton ini sangat menentukan untuk kembali meraih puncak klasemen yang saat ini masih diduduki Liverpool.
#hensa #kompasiana #premierleague
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H