Fitriani adalah pebulutangkis putri yang akhir-akhir ini namanya tenggelam oleh karir cemerlang, Gregoria Mariska Tunjung, rekan pelatnasnya sekaligus yuniornya. Jorji, demikian panggilan akrab Gregoria, dalam beberapa turnamen BWF ini memberikan prestasi yang sangat mengesankan. Berbeda dengan yang dialami Fitriani yang jatuh terpuruk dan saat ini berupaya bangkit untuk meraih prestasi lebih baik.
Hampir dalam kurun waktu setahun ini Fitriani tenggelam oleh bayang-bayang Jorji yang sekarang sudah memiliki ranking 15 Dunia. Fitriani sendiri masih berkutat di ranking 34. Jorji sangat disayangkan dalam turnamen ini harus gugur di babak pertama karena dikalahkan oleh pemain China, Li Xuerui dengan rubber set 19-21, 21-13 dan 13-21.
Li Xuerui adalah pemain kawakan China yang berusaha come back dan saat ini sudah mulai kembali bersaing di kancah dunia bulutangkis Dunia. Pemain kelahiran Chongqing, China, 24 Januari 1991 ini adalah pemain tangguh dan ulet pernah memperkuat negaranya dalam Tim Uber Cup dan Piala Sudirman.
Sementara itu konsistensi dan tekad Fitriani untuk bangkit sudah mulai terlihat ketika gadis sederhana yang pendiam ini berhasil lolos ke perempat final di Turnamen BWF World Tour Super 300 Korea Master yang berlangsung 27 November sampai 2 Desember 2018.
Bermain di Gwangju Womens University Stadium, Kamis (29/11/2018), Fitriani menang atas pebulutangkis Thailand, Busanan Ongbamrungphan, dengan skor 21-18, 12-21, 21-11. Busanan memiliki ranking 27 Dunia lebih tinggi dari Fitriani dalam jenjang ranking Badminton World Federation (BWF). Dalam Turnamen ini Busanan diunggulkan di temapt ke 6 sementara Fitriani tidak masuk dalam pemain unggulan.
Sebelum mengalahkan Busanan, pada babak pertama Fitriani berhasil mengalahkan Lee Se Yeon, pemain Korea Selatan dengan skor 21-15 dan 21-10. Kemenagan Fitriani ini juga sekaligus membalas kekalahan dari pemain Korea Selatan ini sehingga impas pertemuan diantara mereka.
Fitriani di perempat final akan ditantang pemain yang mengalahkan Jorji di babak pertama yaitu Li Xuerui. Laga ini akan menjadi pembuktian berikutnya dari Fitriani untuk menuntaskan tekadnya merebut gelar juara. Li Xuerui adalah pemain China dengan pengalaman panjang. Jika Fitriani berhasil mengalahkannya maka di semi final sudah ditunggu antara pemenang Goh Jin Wei (Malaysia) dan Chiang Ying Li (China Taipe).
Pencapaian Fitriani dalam turnamen Korea Master 2018 yang mampu lolos hingga perempat final adalah pencapaian yang sangat menggembirakan. Tentu saja hasil ini akan menambah rasa percaya dirinya untuk kembali bisa bersaing dalam kancah bulutangkis Dunia. Fitriani sangat mebutuhkan dukungan secara psikologis. Harus mampu melepaskan bebannya dan kembali menemukan dirinya dalam prestasi yang dulu pernaih diraihnya. Fitriani saatnya harus kembali meraih rasa percaya dirinya.
Bravo Bulutangkis Indonesia.
#hensa #kompasiana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H