Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Dihantui "Kosongkan GBK" dan Rasa Haru Bima Sakti

Diperbarui: 29 November 2018   01:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bima Sakti dan Evan Dimas (Foto Fourfourtwo.com)

Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) malam itu Minggu (25/11/18) masih bergemuruh dengan 13 ribu fans Garuda yang luar biasa. Skuat Timnas Indonesia tidak menyangka mereka begitu setia mendukung tim kesayangan negeri ini. Sudah seharusnya begitu bagi fans fanatic bahwa dukungan adalah wajib dan tulus. Garuda di dadaku sudah mereka wujudkan dalam aksi nyata, walaupun Timnas Indonesia hanya mampu bermain imbang 0-0 lawan Filipina.

Hasil ini membuat Garuda finis di posisi keempat Grup B di bawah Thailand, Filipina, dan Singapura. Dua tim teratas, Thailand dan Filipina berhak lolos ke semifinal. Mereka akan berjumpa Vietnam dan Malaysia dua tim yang lolos dari Grup A.

Dukungan penonton telah membuat laga malam itu sangat istimewa bagi Bima Sakti. Laga ini adalah ibarat laga perpisahan baginya karena usai sudah tugas menggantikan Luis Milla di turnamen Piala AFF 2018 ini.

"Sekali lagi saya meminta maaf kepada insan sepak bola karena tidak bisa membawa Indonesia lolos ke semifinal. Saya sangat senang sekali dengan spanduk besar suporter Indonesia di tribune," kata Bima Sakti sambil menahan tangis di ruang jumpa media GBK seperti dilansir CNNIndonesia.com (25/11/18). Spanduk bertuliskan "Menang Kusanjung, Kalah Kudukung" memang benar-benar menggetarkan seluruh punggawa Timnas Garuda.

Permintaan tulus Bima Sakti sudah menunjukkan kebesaran jiwanya. Bima sudah melakukan tanggung jawab yang tidak ringan. Rasa harunya meledak saat supporter ternyata masih mendukung Timnas Garuda dengan hadir di Gelora Bung Karno. Turnamen Piala AFF ini tentunya akan menjadi pengalaman berharga bagi Bima Sakti dalam karir kepelatihannya di masa mendatang.   

Sangat disayangkan Garuda harus tersisih lebih awal dari turnamen bergengsi Piala AFF 2018. Hal yang sebenarnya tidak perlu terjadi jika PSSI bisa menentukan pelatih yang tepat. 

Jurnalis Foxsportsasia, Kelvin Leong memberikan pendapatnya bahwa blunder federasi adalah kegagalan perpanjangan Luis Milla dan memberikan tanggung jawab kepada Bima Sakti untuk menangani tim.

Foxsportsasia.com (26/11/18) memuat pendapat Kelvin Leong tersebut. Selanjutnya Leong berpendapat bahwa Bima Sakti belum cukup pengalaman menangani Tim senior untuk ajang seperti Piala AFF ini. Banyak taktik yang disuguhkan tidak memiliki rencana lain ketika mengalami kebuntuan. Ini terjadi karena Bima belum banyak mendapatkan pengalaman.

Hal ini yang menyebabkan Indonesia gagal, padahal menurut Leong, materi pemain Indonesia adalah skuat Luis Milla yang memiliki kualitas sepanjang tahun 2018 di berbagai ajang seperti Asian Games lalu. Dengan materi pemain sama namun pelatih berbeda maka hasilnyapun akan berbeda. Itulah kenyataannya.

Bima Sakti kini sudah selesai menuntaskan tugasnya ketika Timnas Garuda berhasil menahan imbang tanpa gol skuat The Azkals, Filipina. Hantu 'Kosongkan GBK' ternyata tidak terbukti karena masih ada 13 ribu Fans setia Garuda hadir mendukung di sana.

Selamat jalan Bima Sakti masih ada karir lain sudah menunggu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline