Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Mengapa Bima Sakti Masih Tertekan walaupun Timnas Garuda Menang atas Timor Leste?

Diperbarui: 14 November 2018   18:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beto Goncalves : Foto Aseanfootball.org

Laga malam itu berakhir dengan kemenangan Timnas Garuda atas Timor Leste dengan skor 3-1 pada Selasa (13/11/18). Hasil yang patut disyukuri mengingat Timnas sempat ketinggalan 1 gol Rufino Walter Gama pada awal babak kedua walaupun akhirnya bisa membalikkan keadaan dengan raihan 3 gol sampai akhir laga.

"Kemenangan itu hanya kemenangan. Tidak ada yang lebih dari itu. Saya mengatakan kepada para pemain bahwa mereka tidak boleh gembira berlebihan sekarang karena mereka harus berkonsentrasi untuk pertandingan berikutnya melawan Thailand. "

Hal tersebut dikatakan Pelatih Indonesia, Bima Sakti Tukiman seusai laga di depan para wartawan seperti dirilis situs resmi Federasi Sepakbola ASEAN, AFF yang merupakan penyelenggara AFF Cup 2018 (Aseanfootball.org 13/11/18).

Dalam laga malam itu di Stadion GBK, Timnas bermain seperti membawa beban berat dan penuh dengan kegugupan. Selama 45 menit babak pertama gol yang ditunggu belum juga hadir. Bahkan di babak kedua ketika laga baru berjalan 3 menit, Timnas Garuda harus ketinggalan 1 gol Timor Leste hasil tendangan Rufino Walter Gama dari luar kotak penalty. Gol yang tidak perlu terjadi jika lini belakang Garuda tidak lengah.  

Maka bersyukurlah akhirnya gol yang ditunggu hadir setelah laga berjalan 1 jam. Adalah seorang Alfath Fathier, debutan asal Madura ini mempersembahkan gol pertamanya bagi Garuda. Dua gol berikutnya hasil tedngan penalty Stefano Lilipaly dan sundulan Beto Goncalves.

Kemenangan yang sangat berarti untuk membuka peluang dalam turnamen. Kendati demikian masih terlalu banyak pekerjaan rumah bagi tim pelatih. Lini belakang yang sering hilang komunikasi adalah hal yang harus segera dibenahi. Jika tidak maka lawan beriktunya adalah Thailand merupakan tim yang mungkin bisa mendatangkan bencana besar mengingat penyerang mereka sangat taktis dan kolektivitasnya sangat baik.

Lini depan juga masih memiliki catatan salah pengertian diantara mereka. Ini terbukti beberapa kali Beto, Febri dan Andik serta Septian David melakukan finishing yang buruk di depan gawang. Padahal tercatat paling tidak ada tiga peluang yang seharusnya berbuah gol.

Memang wajar jika mereka terlalu gugup dan terburu buru karena sangat menginginkan sebuah gol. Namun juga sangat mengherankan untuk skuat Timnas Garuda yang berpengalaman bersama selama dua tahun terakhir ini seharusnya tidak perlu terjadi adanya rasa gugup. Apalagi lawan mereka adalah Timor Leste dan pula mereka bermain di kandang GBK Stadium. Faktor mental nampaknya harus segera dibenahi dan Garuda sangat mebutuhkan seorang motivator ulung. Pertanyaannya adalah apakah Bima Sakti mampu menjadi sosok tersebut.  

Dengan kenyataan seperti itu sudah pasti Bima merasakan tekanan berat dalam mempersiapkan tim ini dalam laga berikutnya. Mereka akan bertandang ke Rajamangala di akhir pekan ini. Thailand merupakan kontestan di grup ini yang paling favorit lolos ke semifinal. Mereka memiliki kekuatan dan organisasi permainan yang sangat solid.

Formasi tim yang diracik Bima Sakti malam itu sesungguhnya belum memberikan gambaran yang menunjukkan mereka adalah tim yang solid. Formasi babak kedua terutama setelah Riko Simanjuntak dan Stefano Lilipaly masuk mungkin ini yang bisa dicoba sebagai starting eleven dalam laga melawan Thailand.

Apresiasi tinggi kepada skuat Garuda atas kemenangan ini namun tetap focus menghadapi laga melawan Thailand pada Sabtu (17/11/18) di kandang mereka, Stadion Rajamangala Bangkok.

 Bravo Merah Putih.

#hensa #kompasiana 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline