Matchday 1 Liga Champions Eropa pekan ini sudah bergulir. Laga -laga pada fase grup ini akan berlangsung menarik seiring pertemuan klub-klub favorit juara diantara mereka. Rumor penggunaan VAR pun kembali menggema.
Video Assistant Referees (VAR) adalah teknologi video ulang untuk memberikan bantuan visual kepada Wasit dalam menentukan dan memutuskan sebuah momen penting dalam pertandingan.
VAR sudah diterapkan pada saat Piala Dunia Rusia 2018. Bahkan dalam kompetisi Liga Serie A dan Bundesliga Jerman, juga sudah menerapkan teknologi VAR.
Beberapa hari ini ada rumor beredar yang mengatakan bahwa UEFA tengah mempertimbangkan penerapan teknologi video ulang untuk digunakan di ajang kompetisi Liga Champions 2018/19.
Terutama menerapkannya mulai fase yang sangat krusial yakni perempat-final, semi final sampai babak final.
Rumor itu pun disambut banyak pihak dengan positif, salah satunya adalah Arturo Vidal gelandang anyar Barcelona yang baru saja ditransfer dari Bayern Munich pada jendela transfer musim panas ini.
Pemain berusia 31 tahun tersebut bahkan yakin jika VAR sudah diterapkan sejak dulu maka teknologi itu akan mereduksi jumlah trofi Liga Champions Real Madrid tidak sebanyak yang mereka miliki sekarang bahkan ada yang bakal beralih ke mantan klubnya, Bayern Munich yang seringkali dirugikan oleh keputusan wasit dalam ajang tersebut.
"Dengan VAR, Bayern seharusnya mendapatkan dua trofi tambahan di Liga Champions. Sementara, jumlah yang sama berkurang dari Real Madrid. Gelar favorit saya adalah Liga Champions. Saya mengetahui bahwa Barcelona pernah memenanginya beberapa kali.
Namun, saya juga ingin menjuarainya. Saya ingin menyapu bersih gelar musim ini," kata Arturo Vidal seperti dilansir Fourfourtwo.com (24/8/18).
Komentar pedas Vidal ini menjadi perhatian mengingat sebelum pindah ke Barcelona, Madrid pernah menawarkannya bergabung namun saat itu dirinya menolak dan lebih memilih klub dari Catalan tersebut.
Vidal sendiri belakangan sudah dikenal sebagai anti-Madrid, seiring banyak komentar pedasnya untuk Los Blancos yang dua kali menyingkirkan Bayern secara kontroversial dari Liga Champions dalam tiga musim terakhir.