Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Garuda U-23 Lolos ke Babak 16 Besar, Tapi Kenapa Luis Milla Masih Pusing?

Diperbarui: 21 Agustus 2018   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selebrasi ketika Ricky Fajrin mencetak gol (Foto PSSI.org)

Stadion Patriot Candrabhaga Bekasi kembali menjadi saksi ketika Timnas Garuda U-23 meraih kemenangan penting dalam laga terakhirnya di fase grup A. Hari Senin (20/8/18) malam, Timnas U-23 berhasil mengalahkan Hongkong 3-1 sekaligus lolos ke babak 16 besar sebagai juara grup A. Irfan Jaya, Stefano Lilipaly dan Hanif Syahbandi masing-masing menjaringkan sebuah gol ke gawang Hongkong.

Luis Milla menyambut kemenangan ini dengan suka cita. Namun sebenarnya dirinya saat ini masih dipusingkan oleh masalah emosi para pemainnya. Bayangkan hingga saat ini sudah 6 pemain inti mendapatkan kartu kuning. Mereka adalah Andritany, Hansamu Yama, Putu Gede, Sadil Ramdani, Febri Hariyadi, Stefano Lilipaly.

Bagi Luis Milla hal ini merupakan persoalan tanggung jawab dan komitmen dari para pemainnya. Kartu kuning adalah masalah yang tidak mampu secara langsung dalam kontrolnya. Milla hanya bisa memberikan himbauan bagaimana para pemain bisa mengendalikan emosinya. Karena jika mereka tidak mampu meredam dengan baik maka merupakan kerugian bagi tim secara keseluruhan.

Selain masalah emosi ada masalah lain yang harus segera diperbaiki yaitu komunikasi antar pemain terutama lini belakang. Tiga gol yang terjadi merupakan kelalaian lini belakang yang tidak komunikatif sesama mereka. Gol ketika melawan Hongkong dan Palestina adalah contoh tidak baiknya komunikasi diantara mereka.

Ternyata di lini depanpun komunikasi belum berjalan dengan baik terutama pemanfaatan bola-bola silang dari sisi sayap. Umpan lambung silang dari sayap selalu sia-sia dimanfaatkan striker menjadi gol. Baik di sisi kanan yang ditempati  Sadil dan Irfan Jaya sementara sisi kiri Febri Hariyadi. Mereka masih belum berhasil memberikan umpan lambung silang yang berhasil menjadi gol.

Bahkan secara khusus Luis Milla mengemukakan kekecewaanya kepada Febri. Sejak pertandingan perdana kontra Cina Taipei U-23 beberapa hari yang lalu hingga laga terakhir melawan Hongkong, Febri selalu diturunkan dan sejauh ini penampilannya cukup membantu tim walaupun kelihatan belum maksimal.

Febri Haryadi (Foto Fourfourtwo.com)

"Febri banyak membantu kami, dia adalah penyeimbang dalam tim. Mungkin dia harus lebih tenang karena selalu melakukan sesuatu dengan kecepatan tinggi. Saya tidak tahu lagi cara mengaturnya. Tapi dia memang bermain seperti itu, yang paling penting bahwa semua di dalam tim ini sangat penting," kata Luis Milla seperti dilansir Fourfourtwo.com (18/8/18).

Mungkin ada baiknya Febri diistirahatkan saat Timnas U-23 berlaga di fase 16 besar. Febri bisa masuk sebagai pemain pengganti di babak kedua. Pemain lain yang bisa menggantikannya sebagai starter adalah Ilham Udin. Kejenuhan bisa jadi yang sekarang ini sedang dialami Febri. Rehat sejenak dari suasana laga bisa membuat dirinya kembali segar.

Babak knock out sudah di depan mata. Tidak boleh ada lagi kompromi untuk tidak memenangkan sebuah laga siapapun lawannya nanti. Menurut rilis dari Asiangames2018.id (21/818) lawan Garuda Muda U-23 adalah Uni Arab Emirat (UAE) yaitu kesebelasan yang bermain kasar saat uji tanding melawan Malaysia beberapa hari sebelum Asian Games berlangsung. Para pemain harus lebih waspada lagi menjaga emosi menghadapi UAE.

Bravo Garuda Muda.

#hensa #21082018asiangames




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline