Pemain Liverpool yang sedang naik daun, Mohamed Salah mengatakan hal yang mengejutkan yaitu ketika dia lebih memilih Juara Liga Champions bersama Liverpool daripada hanya mendapat gelar PFA Player of the Year. Memenangkan Liga Champions baginya lebih bergengsi daripada setiap penghargaan individu.
"Seratus persen. Ini berbeda, itu adalah sesuatu di mana Anda berkata 'Wow'. Memenangkan Liga Champions akan luar biasa untuk kota, para penggemar, para penggemar di seluruh dunia. Saya bahkan tidak bisa membandingkan antara penghargaan individu dan Champions League, tidak mungkin.
Ini sesuatu yang hebat untuk memenangkan Liga Champions. Ini sesuatu yang tidak bisa dipercaya. Saya yakin kami akan berjuang untuk itu, kami akan memberikan lebih dari 100 persen." Demikian tekad pemain Liverpool asal Mesir ini seperti dilansir Skysports.com (20/4/18).
Leg kedua laga semi final dilangsungkan di Stadion Olimpico Roma Kamis (3/5/18) dini hari WIB. Banyak yang memberikan masukan agar The Reds jangan sampai senasib seperti Barcelona yang tersisih walaupun menang 4-1 di Camp Nou namun kalah 0-3 di Olimpico sehingga mereka kalah gol tandang.
Romapun memiliki 2 gol tandang mereka ketika bermain 2-5 dengan Liverpool di Anfield. Pertanyaannya adalah apakah Roma mampu melakukan hal serupa dengan yang pernah dilakukannya terhadap Barcelona?
Liverpool bukan Barcelona. Benar, satu hal yang absurd saat ini jika terjadi ada 3 gol kemenangan bagi AS Roma walaupun bola itu bundar. Sikap kehati-hatian Jurgen Klopp yang dipesankan kepada skuatnya pasti sangat diperhatikan. Kunci laga ini bagi The Reds adalah gol cepat yang harus dicetak trio mereka, Mo Salah, Firmino dan Mane.
Mohamed Salah mengharapkan tetap profesional dalam bentrokan penuh emosi ketika Liverpool harus menghadapi mantan klubnya Roma di Stadion Olimpico pada leg kedua semifinal Liga Champions. Salah menghabiskan dua musim bersama Roma sebelum bergabung dengan Liverpool musim panas lalu.
Dia mengatakan dia masih terus berhubungan dengan sejumlah pemain di klub, dan mengatakan kepada Sky Sports (20/4/18) bahwa itu akan "sulit" menghadap mereka sebagai lawan.
Setiap hari Salah masih berbicara dengan para pemain Roma, bahkan kemarin dia berbincang dengan Francesco Totti. Pasti halini tidak mudah baginya ketika dirinya menyukai klub Roma, mencintai kota Roma dan diapun merasakan bahwa mereka mencintai Salah.
Tentu lebih banyak emosi dirasakan namun di leg pertama Mohamed Salah sudah lolos dari rasa bersalahnya harus membobol gawang mantan klubnya.
Bagi Salah, laga di Stadion Olimpico ini tentunya menjadikan dirinya membawa perasaan nostalgia bersama AS Roma. Mampukah Mohamed Salah mempersembahkan gol lagi untuk Liverpool di kandang Roma yang dulu pernah menjadi rumahnya? Apa boleh buat dirinya akan pergi menuju final Liga Champions menuju Kiev namun harus melewati Roma. Iya sebuah gol tanpa selebrasipun tidak masalah.