Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Persib Bandung Jadi Aneh pada Laga Perdana Liga 1

Diperbarui: 27 Maret 2018   18:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fernando Soler, Asisten Pelatih Persib (Foto Persib.co.id)

Pekan pertama Liga 1 telah menyelesaikan seluruh laga dan untuk sementara Madura United (MU) berhasil memimpin klasemen sementara setelah mengalahkan Barito Putra 3-1. Sementara itu 4 klub lainnya juga memenangkan laga perdana mereka yaitu Bali United, Persebaya, Persipura dan PSM Makasar (Liga-indonesia.id 26/3/18).

Ada delapan klub yang bermain imbang dalam laga pekan perdana ini yaitu Arema vs Mitra Kukar, Bhayangkara vs Persija, Persib vs PS Tira dan Borneo FC vs Sriwijaya. Bagi tuan rumah tentu saja hasil seri ini sangat merugikan karena harus kehilangan 2 poin. Dari laga yang berakhir seri tersebut ada beberapa catatan yang menarik untuk didiskusikan yaitu performa tim Persib Bandung.

Laskar Tua.

Persib Bandung saat ini masih diperkuat oleh pemain-pemain yang usianya diatas 30 tahun seperti Supardi Nasir, Toni Sucipto, Haryono bahkan Eka Ramdhanipun kembali direkrut masuk dalam tim Maung Bandung ini. Dari segi pengalaman mereka sangat menguntungkan klub namun dari segi fisik dan ketahanan tentunya sudah sangat berbeda dibandingkan saat mereka masih muda.

Hal tersebut terbukti bagaimana performa mereka saat bertanding melawan PS TNI yang sekarang bernama PS Tira. Pada babak pertama Eka Ramdani masih bisa mengimbangi lini tengah lawan. Demikian juga Supardi dan Toni Sucipto pada pos mereka masing-masing. Namun di babak kedua sudah mulai kelihatan lamban pergerakkan mereka. Eka Ramdhani digantikan oleh Haryono yang juga sudah sangat menurun performanya.

Sebagai Tuan Rumah Malah Bermain Bertahan.

Ini adalah hal yang aneh. Sebagai tuan rumah Persib malah bermain bertahan. Skema Persib memainkan pola 4-2-3-1 yang bisa berubah menjadi 4-4-2. Menempatkan 4 pemain belakang yaitu dua full back Hen Hen di kanan dan Toni Sucipto di kiri. 

Duet bek tengah diisi oleh Wildansyah dan Bojan Malisic. Double pivot diperkuat oleh Eka Ramdani dan Dedi Kusnandar dimana Eka lebih banyak bergerak ke depan dan mengatur serangan sedangkan Dedi lebih fokus di pertahanan. Supardi Nasir yang bertindak sebagai Kapten mengisi sayap kanan sedangkan di sayap kiri ada Febri. Dua pemain asing Persib yaitu Oh In Kyun menjadi strker bayangan Ezechiel yang bertindak sebagai striker tunggal.

Komposisi ini sebenarnya harus mampu melakukan skema serangan seperti ciri khas Persib selama ini. Namun dalam laga ini mereka sibuk bertahan dan gol Persibpun terjadi akibat kesalahan umpan pemain PS Tira yang bisa dimanfaatkan dengan gol oleh Ezechiel. Bayangkan Persib hanya menguasai bola sebesar 36 persen.

PS Tira lebih mendominasi permainan sehingga beberapa tendangan keras dari Manahati Lestusen, Mariano Birrek, Aleksandar Racik berkali-kali mengancam gawang Persib. Beruntung I Made Wirawan bermain cemerlang, kecuali gol di menit akhir dari sundulan Racik tidak bisa diselamatkan Made sehingga Persib harus kehilangan 2 poin.

"Selama 90 menit kita konsisten dalam bermain dan itu sudah bagus. Apa yang kita minta kepada pemain, semuanya sudah kelihatan bagus," kata Soler dalam sesi temu wartawan setelah pertandingan seperti dilansir oleh laman resmi klub, Persib.co.id (26/3/18). Mengenai gol balasan PS TIRA di akhir laga sehingga Persib harus kehilangan 2 poin, Soler mengungkapkan bahwa para pemainnya memang kehilangan fokus. Namun demikian asisten pelatih berusia 40 tahun tersebut tidak menyalahkan para pemainnya dengan proses gol balasan tersebut.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline