Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

PENSIUNAN sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Benarkah David De Gea Tidak Nasionalis?

Diperbarui: 24 Februari 2018   16:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

David De Gea (Foto Fourfourtwo.com)

David de Gea adalah penjaga gawang Manchester United yang bermain gemilang membela klubnya mempertahankan serangan dari Sevilla, klub La Liga Spanyol. Sebagai warga negara Spanyol ternyata De Gea tetap profesional membela klub Inggris ini dari Sevilla. Manchester United harus berhutang budi kepada David de Gea karena mereka berhasil menahan tuan rumah Sevilla tanpa gol pada 16 besar Liga Champions Eropa di Stadion Ramon Sanchez Pizjuan, Sevilla Kamis (22/2/18). Apa yang dilakukan David de Gea, tidak ada yang menganggapnya sebagai hal yang tidak nasionalis.

Di Liga Champions musim ini, De Gea mampu menggagalkan 95,5 persen tembakan yang dia hadapi lebih banyak daripada penjaga gawang lainnya dalam persaingan mereka. Laga lawan Sevilla adalah clean sheet yang keenam dalam delapan laga terakhirnya di Eropa.

"Ini adalah momen yang bagus, tentu saja, terutama karena momen dalam permainan - menit terakhir babak pertama," kata David kepada MUTV setelah pertandingan. "Itu penting kami tidak kebobolan sebuah gol. Kami membela gawang dengan baik. Walaupun mereka memiliki kendali atas permainan, tapi hasilnya terbuka." Demikian De Gea seperti dilansir Manutd.com (22/2/18).

Sementara itu dalam situs yang sama Victor Lindelof mengatakan: "David membuat beberapa penyelamatan yang bagus dan dia adalah kiper terbaik di dunia, jadi kami sangat senang memilikinya. Saya tidak tahu lagi apa yang harus dikatakan tentang dia selain dia fantastis."

UEFA.com (22/2/18) merilis starter Manchester United yang diturunkan Jos Mourinho. Malam itu mereka tampil mengejutkan dengan memasukkan Scott McTominay di starting eleven nya bukan Paul Pogba, meski gelandang Prancis itu segera diturunkan menggantikan Ander Herrera yang cedera pada menit ke-17. Mourinho memang sengaja mengejar target draw karena sepanjang laga MU menerima tekanan serangan dari Sevilla. Kecemerlangan De Gea lah yang membuat MU terhidar dari kekalahan.

Morinho mengakui seperti dikemukakannya kepada Daily Star.co.uk (22/2/18) bahwa beberapa kesalahan lini belakang walaupun tim bertahan dengan baik. Saat kesalahan itu terjadi, David selalu ada di sana. Mourinho juga mengakui penampilan cemerlangnya De Gea. MU sangat membutuhkan pemain berusia 27 tahun itu dalam bentuk terbaiknya saat Sevilla mengunjungi Manchester untuk pertandingan leg kedua pada Rabu (14/3/18).

Status warga negara dalam kancah sepakbola Eropa memang seakan sudah ditanggalkan dalam arti tidak menjadikan kendala serius menghadapi sebuah kompetisi klub antar negara. Seorang Spanyol mati-matian membela klubnya yang asal Inggris melawan klub lainnya yang justru berasal dari Spanyol. Hal ini karena mereka memang menjunjung tinggi profesionalitas berbasis klub, bukan atas nama negara. Jika hal ini terjadi pada pemain kita, dipastikan sudah dianggap 'tidak nasionalis' karena harus membela negara lain melawan klub negaranya sendiri. Sikap profesional di sepakbola Eropa sudah sangat maju dibandingkan di Indonesia.

Coba bayangkan jika Evan Dimas yang membela Selangor Malaysia bermain dalam kompetisi level AFC berhadapan dengan klub Indonesia. Misalnya Evan mencetak gol untuk klubnya sehingga menyebabkan klub Indonesia itu kalah, apa yang terjadi? Tidak bisa dibayangkan bagaimana komentar Ketum PSSI.

#hensa24022018

Baca Artikel lain disini juga disini

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline