Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Inilah Alasan Mengapa Indonesia Selection Kalah Telak dari Islandia

Diperbarui: 12 Januari 2018   19:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Indonesia Selection vs Islandia (Foto PSSI.org)

Islandia mengawali turnya di Indonesia menghadapi tim yang merupakan pilihan para Netizen yang difasilitasi oleh PSSI dalam website resminya. Indonesia Selection, demikian nama tim yang terbentuk itu, dalam laga uji coba di stadion Maguwoharjo Sleman pada Kamis (11/1) pk 18.30 WIB, akhirnya harus mengakui keunggulan Islandia dengan enam gol tanpa balas. Pelatih PSM Makasar asal Belanda, Robert Rene Alberts yang dipercaya menangani Tim ini memberikan alasan mengapa tim asuhannya kalah telak yaitu faktor kebugaran yang menjadi penyebabnya.

Indonesia Selection sebagian besar diperkuat pemain-pemain yang sudah melewati masa kejayaannya seperti Bambang Pamungkas, Zulkifli Syukur, Hamka Hamzah, Cristian Ghonzales hanya ada beberapa pemain muda yang masuk dalam skuat ini antara lain Paulo Sitanggang dan Bayu Gatra.

Pada babak pertama Indonesia Selection masih mampu mengimbangi permainan Islandia. Terbukti skor hingga separuh babak itu hanya tertinggal 0-1. Bahkan penjaga gawang Rivky Mokodompit berhasil melakukan penyelamatan gemilang terhadap penalti dari pemain Islandia, Andre Bjarnasson.

Penalti diberikan wasit asal Jepang karena Tony Sutjipto dianggap melanggar salah satu pemain Islandia di kotak penalti. Walaupun akhirnya Islandia mencetak gol pertama mereka di menit ke-30 lewat Bjarnasson. 

Gol ini bertahan hingga babak pertama usai, berawal dari blunder Maman Abdurrahman yang salah mengantisipasi umpan silang Albert Gudmundsson. Memasuki babak kedua permainan menjadi berat sebelah. Stamina pemain-pemain Indonesia Selection semakin menurun sementara pemain Islandia masih tetap fit sepanjang permainan berlangsung.

"Pemain kami banyak yang tidak fit dan itu berisiko dengan kondisi pemain sehingga mereka baru mulai latihan. Bahkan, tiga pemain baru saja datang dari Madura. Saya bangga walaupun kondisi mereka begitu, mereka menunjukkan kepribadian dan permainan yang bagus. Terakhir, semoga Islandia sukses di Piala Dunia," ucap Rene Albert dalam jumpa pewarta usai laga seperti dilansir CNNIndonesia.com (11/1/18).

Alasan yang dikemukakan Rene Alberts sangat masuk akal. Apalagi saat ini kegiatan kompetisi sedang vakum. Semangat bertanding mereka boleh dipuji hanya saja stamina tidak bisa menunjang. Masalah kebugaran bagi pemain-pemain Indonesia sebenarnya dari dulu selalu menjadi masalah serius.

Namun klub klub di Indonesia bahkan Timnaspun belum punya standard yang jelas mengenai kriteria kebugaran bagi pemain-pemain Tim Nasional. Ada satu hal yang hingga saat ini menjadi kendala bagi pemain Indonesia pada saat kompetisi sedang vakum, mereka tidak mampu disiplin untuk menjaga kebugaran dan stamina mereka dengan cara berlatih mandiri. Sebagai seorang pemain profesional seharusnya hal tersebut bisa dilakukan dengan melakukan program mandiri dalam menjaga kebugaran mereka.

Robert Rene Alberts yang sudah lama menangani klub klub di Indonesia rupanya semakin paham kebiasaan ini sehingga ketika tim asuhannya kalah dari Islandia maka diapun masih bisa memberikan alasan yang kelihatan seperti masuk akal.

Begitulah sepakbola Indonesia saat ini dan entah kapan akan berubah. Semoga saja suatu hari Indonesia akan mampu mereformasi dunia sepakbolanya dengan baik.

Bravo Indonesia

#hensa12012018




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline