NOVEL PESONA BUNGA TEBU
Episode 5
PERINGKAT HITAM
Surat dari Direksi ini masih aku genggam dan berulang-ulang aku membacanya lalu berulang ulang pula perasaan gusar hinggap mengganggu keseimbangan perasaanku. Surat peringatan keras dari Direksi akibat dari hasil evaluasi yang mendapatkan peringkat HITAM dari Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) terhadap kinerja Perusahaan dalam Program Peringkat (Proper) Pengelolaan Lingkungan. Proper Hitam ini adalah peringkat paling bawah dalam mengelola lingkungan. Perusahaan belum melakukan upaya dalam pengelolaan lingkungan sebagaimana yang dipersyaratkan sehingga berpotensi mencemari lingkungan , dan berisiko untuk ditutup ijin usahanya.
Kejadian ini aku alami tahun lalu yaitu pada tahun pertama aku memegang jabatan Administratur Perusahaan Persero Pabrik Gula ini. Tahun pertama yang sangat berat penuh perjuangan terutama menghadapi tantangan pengelolaan lingkungan. Upaya tahun ini untuk perbaikan pengelolaan lingkungan ditekankan pada penaggulangan pencemaran limbah cair. Tekad pabrik ini harus memperbaiki peringkat. Trauma tahun lalu jangan sampai terulang lagi.
Hari ini ada agenda kunjungan dari Pemda Bidang Pengawasan Lingkungan yang merupakan kepanjangan tangan dari KLH. Tim mereka berkunjung untuk memantau perkembangan pengendalian cemaran melalui instalasi pengolahan air limbah. Pembangunan Instalasinya sendiri belum rampung padahal waktu yang diberikan Pemda sudah lewat. Kunjungan ini sebenarnya sekaligus inspeksi untuk bahan penilaian Proper Perusahaan dari KLH.
Aku menerima Drs Alam Permai yaitu Kabid Pengawasan Lingkungan Pemda di ruang kerjaku sementara rombongan stafnya mengikuti kunjungan lapang dipandu oleh Solihin, Kabag Pabrikasi bersama stafnya pula. Pertemuanku dengan Pak Alam ini adalah yang ke tiga sedangkan dua pertemuan sebelumnya adalah sewaktu Beliau mengundangku ke kantornya.
"Bagaimana kabar pak Prasaja?" tanya pak Alam dengan gaya seorang birokrat tulen. Aku tersenyum sambil menjawab dalam keadaan sehat tidak kurang suatu apapun.
"Harga gula saat ini sedang bagus ya Pak tentu pabriknya akan mendapat keuntungan yang berlimpah. Mudah-mudahan ini berimbas pula pada penanganan limbahnya ", kata pak Alam setengah bercanda sambil tertawa penuh makna.
"Ya betul Pak. Kami terus berusaha untuk membenahi dan menangani limbah cair agar tidak mencemari lingkungan" kataku pelan.
"Memang seharusnya begitu, apalagi sekarang masyarakat sudah semakin sadar terhadap lingkungan. Sedikit saja ada pencemaran maka langsung gejolak protes semakin nyaring seperti yang Bapak alami sendiri kan?" kata Alam dengan gaya seorang Inspektur.