Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Begini Tanggapan Ketum PSSI tentang Ancaman Mogok 15 Klub Liga 1

Diperbarui: 6 Oktober 2017   21:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Timnas Garuda Senior vs Kamboja (Foto Adhi Wicaksono/CNNIndonesia.com)

Ancam mengancam mencerminkan budaya dialog yang sudah ditinggalkan dalam memecahkan suatu masalah. Hal inipun bukti adanya komunikasi buruk yang sebenarnya sangat ironi ditengah kemajuan era digital yang sudah semakin canggih sehingga seharusnya komunikasi adalah hal yang sangat mudah.

Ketika 15 klub Liga 1 mengancam mogok karena banyak hal-hal yang belum transparan diantara peserta Liga 1 dan Penyelenggaranya PT LIB (Liga Indonesia Baru), menimbulkan pertanyaan apakah seburuk itukah komunikasi internal mereka sehingga sampai timbul ancam mengancam.  

Menurut berita yang banyak beredar di media bahwa pada Rabu (4/10/2017), 15 dari 18 klub di Liga 1 mengancam akan mogok tanding. Mereka yang mengatasnamakan Forum Kesebelasan Sepak Bola Profesional itu menilai bahwa PSSI bersama operator Liga 1, PT LIB, dianggap tidak transparan dalam menggelar kompetisi sepak bola nasional.

Forum tersebut menuntut soal tranparansi keuangan, mempertanyakan nilai sponsor dan kompensasi penyiaran Liga 1 yang dikelola LIB bersama PSSI. Mereka juga menuntut pengembalian surat perjanjian awal peserta kompetisi. Jika tuntutan tersebut tak dipenuhi maka 15 klub tersebut memilih aksi mogok bertanding. Tiga klub yang tidak ikut dalam forum ini adalah Bali United, Persib Bandung dan PS TNI.

Republika.co.id (6/10/2017) mewartakan bahwa Ketua Umum PSSI, Letnan Jenderal (Letjen) Edy Rahmayadi menanggapi hal tersebut. Ketum PSSI ini  curiga ancaman mogok 15 klub ini merupakan upaya mencari perkara dengan cara-cara model lama agar sepak bola Indonesia kembali tidak kondusif sekaligus sebagai upaya mencari sensasi murahan.

"Itu ancaman mogok, cuma cari sensasi saja mereka itu. Nggak ngerti saya mau mereka ini apa. Silakan kalau mereka mau mogok bertanding. Berarti Liga 1 kita bubarkan saja. Tak usah lagi mereka main," kata Edy, seperti dilansir Republika.co.id (6/10/2017).

Liga 1 2017 sudah memasuki pekan ke 28 hanya tinggal 6 laga lagi untuk menuntaskan kompetisi. Banyak yang mempertanyakan kenapa persoalan ini justru baru muncul di akhir kompetisi? Seharusnya jika ada masalah yang sepenting ini, maka di awal kompetisi sudah bisa dituntaskan.

Edy Rahmayadi juga merasa heran sebenarnya klub-klub tersebut bisa  menyampaikan keluhan dengan cara baik-baik tanpa perlu ancam-mengancam. Edy merasakan dan menilai bahwa seruan mogok tanding tersebut merupakan aksi menantang yang sangat tidak bijak dari klub-klub yang katanya profesional.

PSSI tidak akan menghalangi mogok bermain di kompetisi Liga 1 tersebut. Jika mogok tetap menjadi pilihan bagi 15 klub itu maka tak ada jalan lain selain membuat Liga 1 yang baru.

Edy menjamin sejumlah klub-klub di Liga 2 pun saat ini sedang kerja keras berkompetisi agar sanggup bermain di Liga 1. Jika 15 kesebelasan Liga 1 itu tetap memilih jalan mogok tanding maka kasta utama kompetisi nasional akan mempertandingkan klub-klub di luar peserta 15 kesebelasan itu.

Ketum PSSI dengan senang hati akan menghadapi semua tantangan dari 15 klub tersebut terutama jika mogok berkompetisi tetap menjadi pilihan mereka.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline