Piala Sudirman adalah kejuaraan Bulutangkis beregu dengan format campuran yaitu mempertandingkan tunggal putra, putri, ganda putra, putri dan ganda campuran. Kejuaraan ini sudah berusia 28 tahun sejak pertama kali digelar pada 24 hingga 29 Mei 1989 di Jakarta.
Piala Sudirman diambil dari nama Dick Sudirman yang merupakan mantan pemain nasional dan juga sebagai salah satu pendiri Persatuan Bulutangkis Indonesia (PBSI) sekaligus mantan ketua PBSI pada tahun 1952 hingga 1963 dan di tahun 1967 hingga 1981.
Indonesia sukses menjadi juara setelah berhasil mengalahkan Korea dengan skor tipis 3-2. Saat itu Indonesia sebagai tuan rumah kejuaraan ini dan pertama kali diselenggarakan pada 24-28 Mei 1989 di Istora Senayan Jakarta. China dan Denmark masing-masing merebut peringkat 3 dan 4.
Inilah pertama kali Indonesia berhasil merebut Piala Sudirman yang mempunyai tinggi 80 cm, dengan puncak replika Candi Borobudur yang terbuat dari perak, dibalut oleh emas 22 karat. Bagian bawahnya terbuat dari kayu jati berbentuk octagon.
Sejak tahun 1991, Piala Sudirman melanglangbuana ke seluruh dunia dan belum sempat kembali ke kandang. Korea Selatan mengoleksi Piala Sudirman pada tahun 1991, 1993 dan 2003. China menyimpan piala ini sejak tahun 1995, 1997, 1999, 2001, 2005, 2007, 2009, 2011, 2013 dan 2015.
Inilah tiga Negara yang selama ini berhasil merebut Piala Sudirman. China berhasil mengoleksi 10 kali gelar Piala Sudirman disusul tiga kali Korea Selatan dan 1 kali Indonesia.
Selain tiga Negara tersebut yaitu Denmark berhasil dua kali menjadi runner up yaitu tahun 1999 dan 2011. Jepang berhasil menjadi runner up pada tahun 2015 yang lalu. Sedangkan catatan terbaik Inggris sukses menjadi semifinalis di tahun 2007, Malaysia di tahun 2009 dan Thailand di tahun 2013.
Indonesia berhasil sebagai finalis sebanyak 7 kali yaitu tahun 1989 (Juara), 1991, 1993, 1995, 2001, 2005 dan 2007. Terhenti sebagai semi finalis sebanyak 6 kali 1997, 1999, 2003, 2009, 2011 dan 2015.
Terhenti di Final.
Pada gelaran Piala Sudirman berikutnya, Indonesia gagal mempertahankan Piala Sudirman di tahun 1991. Demikian pula pada tahun 1993 setelah dipaksa harus mengakui keunggulan Korea Selatan 2-3 di final. Sedangkan pada tahun 1995, Indonesia dikalahkan China dengan 1-3.
Pada tahun 2001, harapan merebut Piala Sudirman kembali merebak ketika Indonesia berhasil menembus babak final di Sevilla, Spanyol. Namun kembali Indonesia dijegal oleh China dengan 1-3 di partai puncak tersebut sehingga kembali gagal merebut Piala kebanggaan negeri ini.