Lihat ke Halaman Asli

AKIHensa

TERVERIFIKASI

Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

All England Open 2017, Kevin/Marcus Memberi Contoh Bagaimana Menjadi Juara

Diperbarui: 14 Maret 2017   02:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto PBSI

All England Open 2017, Kevin/Marcus Memberi Contoh Bagaimana Menjadi Juara.

Turnamen tertua dan sangat bergengsi di kalangan pebulutangkis dunia, All England sudah berakhir saat final berlangsung di Barclaycard Arena, Birmingham, Minggu 12 Maret 2017.

Banyak peristiwa yang sudah terukir dalam turnamen ini. All England 2017 juga menjadi kuburan bagi pemenang medali emas Olimpiade 2016.  Mereka yang meraih prestasi medali emas di Rio de Janeiro sudah tersisih di babak awal. Pada nomor tunggal putra, Chen Long dikalahkan Tanongsak Saensomboonsuk di babak kedua. Sementara tunggal putri Carolina Marin menyerah di hadapan Ratchanok Intanon pada perempat final.

Pada nomor ganda putr,i Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi dikalahkan Yuki Fukushima/Sayaka Hirota di putaran kedua. Sedangkan ganda campuran Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir ditumbangkan Chris Adcock/Gabrielle Adcock di 8 besar.

Sedangkan peraih emas ganda putra Fu Haifeng/Zhang Nan tidak berpartisipasi, kecuali Zhang Nan memilih fokus bermain ganda campuran bersama Li Yinhui. Mereka akhirnya ditaklukkan Chan Peng Soon/Goh Liu Ying di fase kedua.

Prestasi Kevin/Marcus.

Pasangan ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon akhirnya berhasil menjadi juara All England Superseries Premier 2017. Bertanding menghadapi pasangan dari Tiongkok, Li Junhui/Liu Yuchen pada babak final menang hanya dalam dua game dengan 21-19 dan 21-14.

Dari awal tanda-tanda keberhasilan Kevin/Marcur untuk merebut gelar ini sebenarnya sudah terlihat ketika duel yang ketat dan cerdik pada semi final melawan ganda Denmark.

Ganda terbaik Indonesia ini bermain cepat dan sangat cerdas menghadapi Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding. Saat itu Kevin/Marcus kalah 19-21 di gim pertama namun menang pada dua game berikutnya dengan skor 21-13, 21-17. Laga melawan Mads Conrad Petersen/Mads Pieler Kolding menjadi pertandingan dengan durasi terlama yang dimainkan Kevin Sanjaya/Marcus Fernaldi Gideon di turnamen ini dengan menghabiskan waktu 1 jam 9 menit. Untuk empat laga lainnya, Kevin/Marcus hanya bermain selama 35 menit atau kurang dari durasi tersebut.

Menyaksikan final nomor ganda putra All England Superseries Premier 2017 ini sangat mengasyikkan saat menikmati Live nya di Kompas TV. Kedua pasangan memiliki kemampuan yang setara namun ganda Indonesia berinisiatif menyerang dan memainkan bola drive dengan cepat.

Keberhasilan yang diraih Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mengalahkan Li Junhui/Liu Yuchen, dalam final di Barclaycard Arena tersebut berkat strategi yang jitu dari ganda Indonesia. Postur tinggi ganda China tampak kesulitan menerima bola-bola cepat datar dari ganda Indonesia. Kevin/Marcus hanya butuh waktu 35 menit untuk menyudahi perlawanan Liu/Li dengan skor 21-19 21-14.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline