Foto : Dok.Vietbao.vn/Kompas.com
Judul di atas sudah menunjukkan bahwa peluang Vietnam masuk ke final jauh lebih besar dibandingkan dengan Malaysia. Fakta juga menunjukkan bahwa pada pertandingan leg pertama di Stadion Shah Alam Selangor, Vietnam berhasil menundukkan Tuan Rumah Malaysia pada Minggu 7 Desember 2014 yang lalu dengan skore tipis 2-1. Sebenarnya Malaysia saat itu unggul lebih dulu setelah Safiq Rahim mencetak gol dari titik putih pada menit ke-14 setelah salah satu bek Vietnam melakukanhandsballdi kotak penaltinya. Namun hanya 18 menit kemudian Vietnam berhasil menyamakan kedudukan seusai Vo Huy Toan mencetak gol pada menit ke-32. Gol tersebut diciptakannya setelah menyambar bolarebound hasil tendangan Nguyen Van Quyet. Kemenangan Vietnam tidak bisa dibendung setelah Van Quyet berhasil membungkam publik Shah Alam setelah bola tendangan kaki kiri kerasnya bersarang ke dalam gawang Malaysia yang dikawal kiper Khairul Fahmi pada menit ke-60. Saat itu Malaysia terus berusaha utnuk menyamakan kedudukan namun sejumlah peluang yang diperoleh tidak dapat dikonversikan menjadi gol sehingga skor 2-1 untuk Vietnam bertahan hingga laga usai. Mengamati pertandingan pada leg pertama tersebut sangat nyata terlihat Vietnam jauh lebih matang dengan mental baja karena saat itu harus bermain di kandang Harimau Malaysia. Timnas Indonesia saja bisa merasakan bagaimana kekuatan Vietnam saat mereka bertemu dalam fase Grup yang saat itu berakhir draw. Namun demikian pada pertandingan tersebut Vietnam jauh lebih mendominasi permainan terhadap Indonesia. Gaya permainan Vietnam yang cepat dengan determinasi tinggi ditunjang oleh stamina yang prima akan menjadi modal yang kuat memenangkan pertemuan dileg kedua dengan Malaysia. Pertandingan leg kedua akan digelar di My Dinh National Stadium, Kamis 11 Desember 2014. Vietnam hanya butuh hasil imbang untuk lolos ke final, sementara Malaysia harus menang dengan selisih dua gol jika tak ingin gagal ke final. Malaysia bukan tanpa peluang untuk bisa membuat gol dengan selisih dua namun nampaknya mereka akan memikul beban yang berat untuk menyelesaikan tugas itu. Apalagi dengan adanya kasus pemukulan suporter Vietnam di Stadion Shah Alam tempo hari. Bagi Vietnam sendiri lolos ke Final jauh lebih terbuka peluangnya dan akan lebih sukses mereka jika pada pertandingan tersebut tidak terjadi insiden seperti saat di Stadion Shah Alam Selangor. Hanya keajaiban bagi Malaysia untuk memenangkan pertandingan ini dengan selisih dua gol. Vietnam dibawah Pelatih Toshiya Miura dengan skuad mudanya patut ditunggu kiprahnya di Final AFF 2014 melawan Thailand yang juga fenomenal permainannya tetap konsisten dibawah Pelatih Kiatisuk Senamuang. Mereka adalah kesebelasan-kesebelasan yang bertabur usia muda. Beda dengan Timnas Kita yaitu Timnas U-39. Mereka juga Finalis yang sangat layak memenangkan Piala AFF 2014 sekaligus sebagai Raja Asia Tenggara. Selamat bertanding, nikmatilah sepakbola dengan damai dan gembira. Bandung 11 Desember 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H