Lihat ke Halaman Asli

Terror Disintegritas yang Siap Meledak

Diperbarui: 26 Juni 2015   18:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Siapapun Anda, sliahkan membaca. Walaupun Anda bukan pencinta teori social-politik, Anda mungkin menyukai teknologi, kalaupun tidak, mungkin anda tertarik dengan taktik dan strategi, atau mungkin, hanya sekedar tidak semuanya, namun satu hal yang saya harus pastikan, Anda pasti mencintai Tanah Air Indonesia, dimana itulah esensinya.

Teror, yang marak terjadi di belahan dunia manapun yang juga pernah terjadi di Indonesia, nampaknya memberikan kesan tersendiri di benak para teroris, dimana teror dalam bentuk apapun selalu menjadi sorotan media massa dan senantiasa memberikan horror tersendiri bagi setiap orang. Analogi kali ini yang akan saya angkat adalah mengenai teror bom, karena hampir seluruh rakyat Indoneisa pernah dihantuinya.

Bom! Kata yang sangat singkat, namun destruktif.

Secara social-politik di Indonesia, saya merasa ada bom yang diciptakan bukan oleh jaringan teroris manapun di dunia, bahkan Al Qaeda tidak membuat tipe bom ini. Tak lain tak bukan, pembuatnya adalah saya dan Anda, hanya saat kita memiliki disintegritas.

Apa itu disintegritas? Disintegritas adalah bentuk negatif dari integritas yang berarti :

in·teg·ri·tas n mutu, sifat, atau keadaan yg menunjukkan kesatuan yg utuh sehingga memiliki potensi dan kemampuan yg memancarkan kewibawaan; kejujuran;
-- nasional wujud keutuhan prinsip moral dan etika bangsa dl kehidupan bernegara.

Silahkan interpretasikan bentuk negatifnya (silahkan pergunakan kata ‘tanpa' dan 'tidak'), cukup jelas bukan?

Bom waktu disintegritas inilah yang sangat mungkin meledakan Indonesia dalam waktu cepat atau lambat. Bom itu terpasang di setiap orang dan generasi Indonesia, yang muda ataupun yang tua, yang berkuasa sampai yang papa, semua bisa menjadi detonatornya. Setiap kali kita memilih bertindak ‘cepat' secara salah waktu peledakan dipercepat satu momentum. Dan di saat setiap manusia Indonesia sudah melupakannya, Indoneisa bukan hanya akan terbagi oleh lautan indah, namun terbagi oleh kubu-kubu yang sangat banyak dan semuanya lumpuh. Hal ini dikarenakan system yang sudah menjadi disorder dan selalu dilanggar dan dipertanyakan keabsahannya. Menjadikan kebenaran sangat sulit diraba dan birokrasi terlampau rumit, dan daripada itu, orang memilih untuk menjadi individual dan melakukan segala sesuatu sendiri. Silahkan ingat kejadian terbaru ledakan bom di J.W. Mariott dan Ritz Carlton.

Analogikan saja seperti itu. Bayangkan ketika itu terjadi pada NKRI secara keseluruhan, tempat dimana Anda dan saya sekarang tinggal, makan dan minum serta menyambung hidup.

Saya rasa cukup jelas. Dikarenakan kita adalah detonatornya, maka kita juga lah yang menentukan kapan bom akan meledak, atau bahkan, jika menjadi bijak, mari kita menjadi gegana-gegana bagi bom disintegritas itu.

Suatu perumpamaan kecil dalam menjinakkan bom:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline