Lihat ke Halaman Asli

Hadapi

Diperbarui: 20 Desember 2023   12:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kapan bagi raport? ada yang hari Jumat ada yang hari Sabtu. Kapan mulai libur? ada yang mulai Jumat ada yang mulai Sabtu. Ada juga yang mulai Rabu. Lho kok Rabu? Ya beda yayasan tentu beda kebijakan. Ada yang sudah tradisi ada yang baru mulai tradisi. Lalu yang berikut kapan thr? Ada yang tanggal 15 ada yang tanggal 19. Lho kok tanggal 19? Ya itu tadi beda yayasan tentu beda kebijakan.

Sungguh berat memang bila posisi sebagai pekerja harus siap sedia disetiap kondisi. Kalau bahasa pedagang siap-siap makan tabungan. Itu bila masih ada yang ditabung. Bila tidak tentu godaan pinjol paylater credit card pasti di acc. Belum lagi tuntutan liburan anak-anak apalagi bagi kaum pendatang yang jelas-jelas mencari nafkah di Ibukota pasti akan pulang kampung.

Semua itu harus dihadapi ibarat maju kena mundur kena. Besar memang biaya hidup di Ibukota bahkan pernah muncul di media besaran biaya hidup di Ibukota itu 15 juta. Ya 15 cukup besar bukan? Namun anehnya walaupun demikian pasti masih saja ada wajah-wajah baru bermunculan di setiap arus balik liburan. Itu juga mungkin penyebab turunnya permukaan tanah di Ibukota. 

Bagaimana tidak turun? Lebih banyak yang datang daripada yang keluar. Semoga saja nanti IKN dapat menarik pendatang untuk mencari nafkah disana. Lalu siapa lagi yang harus menghadapi hal tersebut? Ya tentu saja pekerja. Pasti akan ada saatnya semua yang ada di Ibukota akan move on ke IKN. Mari hadapi.      




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline