Lihat ke Halaman Asli

Henry Praherdhiono

Teknologi Pendidikan

Jejak-Jejak Mahasiswa Universitas Negeri Malang di Sumbermanjing Wetan

Diperbarui: 27 Juli 2021   05:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Potret Keramahan Penduduk (sumber: desasumawe.com)

Mahasiswa tinggal di desa bukan merupakan keistimewaan. Namun, mahasiswa yang ikhlas menyumbangkan pemikiran dan kemampuannya untuk disinergiskan dalam upaya pemberdayaan, itu baru wujud nyata mahasiswa idaman. 

Teknologi yang merupakan jantungnya informasi yang memiliki potensi munculnya komunikasi dan interaksi adalah dunia web site. Pemikiran orisinil mahasiswa bukan terletak dari web site untuk masyarakat desa, namun Evin Indiani dan Muchamad Irsyad yang tercatat sebagai mahasiswa Universitas Negeri Malang, telah memikirkan konten yang tepat untuk desa Sumbermanjing Wetan, Kabupaten Malang. 

Gotong Royong adalah pendidikan kearifan lokal tertinggi saat ini. Masyarakat desa merupakan guru dari pembelajaran kolaborasi. Wujud kepedulian yang diulas dengan baik oleh mahasiswa merupakan informasi yang mendidik bagi generasi kekinian dan masa depan. Bukti otentik bahwa tidak semua tujuan cukup hanya dengan uang, namun ada sisi humanistik yang dipegang teguh oleh masyarakat

Kejelian mahasiswa patut juga mendapatkan apresiasi. Inilah wujud pendidikan yang tidak hanya kegiatan belajar di bangku kuliah. Mahasiswa Universitas Negeri Malang yang di motori oleh Dyah Astrika Putri, Edisty Anindira Patranita dan kawan-kawan membidik adanya waktu luang yang dimiliki petani. Optimalisasi kegiatan produktif sebagai pengisi waktu luang merupakan kejelian dalam sektor ekonomi. Sehingga Buah pendidikan bukan pelatihan pembuatan hampers-nya namun kesadaran yang di bangun oleh mahasiswa dalam memanfaatkan waktu dengan kegiatan produktif ringan dan menghasilkan pundi-pundi ekonomi keluarga.

Pembelajaran Mengisi Waktu Produktif  (sumber: dokumentasi KKN sumbermanjing wetan)

Orisinalitas dalam berpikir praktis untuk kegiatan ringan mengisi waktu disela kegiatan pertanian merupakan modal pemberdayaan masyarakat yang sangat berharga. Masyarakat membutuhkan upaya yang nyata bagaimana mendapatkan peningkatan ekonomi dengan kemampuannya sendiri.

Wisata dalam konsep umum adalah tempat "plesiran" yang menawarkan suasana yang unik. Arisca Pratiwy, Eka Nur Qomariyah Puspitasari dan kawan-kawan yang mengikuti program KKN Universitas Negeri Malang membidik sebuah tempat yang sebenarnya merupakan rest area. Keunikannya adalah, tempat ini merupakan puncak tertinggi desa Sumbermanjing wetan. 

Sehingga benar-benar merupakan tempat istirahat dengan view terbaik bagi pengendara yang melintasi desa Sumbermanjing wetan. Mahasiswa mencoba berbagi pengetahuan bahwa hanya dengan mengandalkan potensi pemandangan dan pengelolaan yang baik, apapun bisa menjadi masukan penghasilan secara ekonomi bagi masyarakat. 

Membidik Bersama (sumber: Dokumentasi KKN Sumbermanjing Wetan)

Mahasiswa sebenarnya memiliki kemampuan sebagai kapabiltas berkolaborasi. "Tidak selalu harus bersaing" merupakan pendidikan dengan filosofi tinggi. Masyarakat dapat melihat usaha adik-adik mahasiswa yang bergotong royong namun bukan secara fisik. Ada nilai humanistik yang ingin ditorehkan adik-adik mahasiswa, bahwa berpikir bersama untuk menghasilkan pemikiran utuh adalah juga sebuah gotong royong.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline