Lihat ke Halaman Asli

Revolusi Mental Health di Indonesia

Diperbarui: 16 Oktober 2022   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Perkenalkan nama saya henry hilmawan Wibowo dari Universitas Muhammadiyah Malang. Dan pembahasan kali ini berkaitan dengan Mental Health. Semua orang di seluruh dunia merayakan hari Mental Health yang merupakan dukungan yang diberikan oleh dunia terhadap individu-individu yang sedang terkena masalah.

Hal ini dilaksanakan mengingat tidak semua orang mempunyai sifat dan cara yang sama dalam mengatasi suatu masalah. Hari peringatan Mental Health ini merupakan dukungan bahu membahu untuk setiap individu yang memiliki beban masalah untuk mengingatkan mereka bahwa mereka tidak sendirian. 

Beberapa hari yang lalu kita sudah melewati hari Mental Health. Hari tersebut jatuh pada tanggal 10 oktober dan sudah dirayakan mulai dari tahun 1992. Mental Health merupakan salah satu peringatan terpenting di dunia. Hal itu dikarenakan pertumbuhan mental pada seorang individu atau remaja mereka masih berusaha untuk mencari jati diri mereka masing-masing. 

Dengan banyaknya kasus bunuh diri biasanya dikarenakan depresi atau mendapat tekanan tertentu. Bahkan karena banyaknya kasus orang bunuh diri kita tidak begitu sulit untuk menemukannya di internet. Bahkan ada mahasiswa berumur 18 tahun yang terbilang masih muda.

Mahasiswa tersebut loncat dari hotel lantai 11 dan video bunuh diri tersebut menyebar luas di sosial media pada tanggal sabtu 8 oktober 2022. Bahkan Mental Health ini bukan hanya terjadi pada remaja saja melainkan setiap individu pasti akan diuji dengan berbagai masalah dan berbagai latar belakang. Bahkan seorang individu pun yang terkadang bisa terlihat baik belum tentu mempunyai Mental Health yang baik juga. 

Hal itu tidak bisa diliat jika hanya dari padangan luar saja tetapi Ketika semakin dalam memahami setiap individu pasti akan melihat sebuah masalah yang sangat besar. Pada setiap masalah yang datang pada masing-masing individu belum tentu individu tersebut bisa mengatasi permasalahan yang begitu berat. 

Bahkan menurut World Health Organization (WHO) tercatat kasus kematian karena Mental Health merupakan kematian kedua tertinggi setelah kecelakaan. Hal ini justru harus menjadi pandangan penting pada setiap individu dan tidak boleh diremehkan. Bahkan World Health Organization mencatat angka kematian karena depresi rata-rata berada pada angka sekitar umur 15-29 tahun dan mengakibatkan sekitar 4.600 jiwa meninggal setiap tahunnya. 

Hal ini sangat disayangkan mengingat generasi muda adalah generasi yang akan memegang estafet sebuah negara di masa yang akan datang. Dan biasanya Mental Health ini rentan terkena di usia remaja. Hal itu dikarenakan mereka masih berproses untuk mencari jati diri mereka sebenarnya. Dan terkadang tekanan dari masing-masing individu biasanya mempunya permasalahan yang berbeda-beda bermula dari kasus Bully, Kekerasan seksual, mempunyai masalah sosial, penyakit yang tak kunjung sembuh, pengalaman buruk yang bahkan dapat memicu trauma pada masing-masing individu. 

Dengan adanya hari Mental Health ini diharapkan itu bukan hanya sekedar hari peringatan saja melainkan hari tersebut merupakan hari yang penting dan harus diaplikasikan pada kehidupan sehari-hari. Bahkan menurut World Health Organization merilis sebuah tulisan bahwa kita akan bertemu dengan orang depresi yang terlihat baik-baik saja bahkan terkadang mereka yang terkena masalah berhasil menutupi kesedihan mereka masing-masing. 

Dan setidaknya kita pasti bertemu dengan orang-orang tersebut sekitar dua atau bahkan tiga orang disekitar kita yang terkadang mempunyai masalah besar tetapi tidak mempunyai forum tertentu untuk mereka bercerita dan bukan membanding-bandingkan masalah seseorang dengan individu-individu lainnya. Karena sudah pasti masing-masing individu mempunyai pola pikir tertentu untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. 

Maka dari itu kita sebagai sesama manusia harus bisa memahami situasi orang-orang disekitar kita yang sekiranya membutuhkan bantuan terkait dengan Mental Health ini. Dan juga kita sebagai sesama manusia harus melindungin orang-orang yang terkena Mental Health ini. dengan cara itu orang yang terkena Mental Health akan merasa bahwa ada orang disekitarnya yang masih peduli dengan kehadiran orang tersebut. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline