Lihat ke Halaman Asli

Seandainya … Prinsip (Siklus) Ekologi Tidak Berjalan di Kehidupan Kita

Diperbarui: 26 Juni 2015   15:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Secara sederhana konsep ekologi dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik antara mahluk hidup yang satu dengan lainnya (manusia, hewan, dan tumbuhan) serta lingkungannya. Diperkenalkan pertamakali oleh seorang ahli biologi Ernest Haeckel pada tahun 1869. Bila Komunitas makhlukhidup dengan lingkungan tersebut bekerjasama membentuk sistem ekologimaka terbentuk lah apa yang disebut Ekosistem.

Di dalam ekosistem ada hubungan wajib ketergantungan antara komponen yang ada di dalamnya.Kita tidak bisa membayangkan seandai siklus dasar dari kehidupan ini tidak berjalan, tentu di TPA (tempat pembuangan akhir) sebagai contohnya, sampah akan menumpuk karena bakteri-bakteri perombak tidak menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. Artinya ada suatu siklus yang memungkinkan kehidupan ini berjalan mengikuti kodratnya. Sampah dirombak oleh bakteri, dihasilkan humus, humus dimakan oleh cacing, cacing dimakan oleh ayam, ayam dimakan oleh manusia. Manusia akan kembali dirombak oleh bakteri atau sejenis setelah mati. SALING KETERGANTUNGAN. Bayangkan bila satu siklus saja terputus.Misalnya semua bakteri mogok bekerja. Tak terbayangkan oleh kita. Karenanya kita perlu memberikan penghormatan/penghargaan kepada mahluk kecil (sangat kecil) yaitu bakteri karena telah membantu manusia.

Di kehidupan nyata pun demikian. Tidak mungkin kita mampu hidup sendiri. Tak terbayangkan dalam suatu ekosistem sosialtak ada makhluk kecil (pembantu rumah tangga, pelayan, buruh, pengantar koran, supir, pekerja PAM,dan sebagainya). Apa yang terjadi terhadap orang kaya bila makhluk kecil itu tidak ada?.Mereka akan terengah2 mengangkat air untuk mandi, tidak bisa memasak karena kehabisan gas, saat akan mengambil koran pagi di teras rumah, koran tidak ada. Karena koran tidak diantar. Setelah berpakaian rapi dan berangkat ke kantor tidak ada taksi yang siap mengantarkannya. Tidak ada kenyamanan lagi dalam hidup meski kita kaya raya.

Namun kita patut bersyukur ternyata prinsip-prinsip ekologi dalam dunia nyata berjalan sebagaimana mestinya. Pada saat kita bangunpagi hari, kita bersiap2 ke kamar mandi untuk mandi, air PAM mengalir deras. Setelah itu sarapan sambil baca koran. Berangkat ke kantor dengan tas mewah. Taksi telah siap menunggu. SEANDAINYA MAKHLUK KECIL TAK ADA. Maka bersyukurlah hai para orang kaya.

Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline