Punya hutang memang membuat orang gelisah sepanjang siang dan malam. Kepala pusing sampai-sampai ketika ditagih pun ingin rasanya kabur menghilang. Sungguh tak menyenangkan mempunyai hutang. Mau makan kepikiran, mau tidur matapun menatap langit-langit tak bisa terpejam. Hidup penuh hutang memang tak nyaman.
Bagaimana agar tidak terlilit hutang yang mematikan? Sepertinya hidup bakal tak punya apa-apa jika tak hutang. Soal rumah misalnya. Harga tanah cepat sekali meroket. Jarang orang bisa membeli rumah dengan uang tunai karena dengan menabung pun jarang bisa terkejar nilai rupiahnya. Maka, mengakali kondisi ini, orang membeli rumah dengan hutang. Lewat proses KPR pada dasarnya juga hutang. Ketika kondisi calon pembelinya tidak memungkinkan untuk mencicil, maka proses KPR pun tidak dilanjutkan.
Perusahaan demikian pula. Pasti tak ingin terlilit hutang untuk mengembangkan usahanya. Pos-pos pengeluaran diatur sedemikian rupa agar tidak membengkak. Agar tidak “besar pasak daripada tiang”. Agar status bangkrut tak menghantam perusahaan. Bagaimana caranya? Konsultan keuangan, jawabannya.
Rina Dewi Lina, penulis buku “Hemat Pasti Miskin, Boros Pasti Kaya” siap mengedukasi siapa saja yang ingin menjadi kliennya agar bisa mempunyai perencanaan keuangan yang baik. Diharapkan kliennya bisa mengetahui bagaimana menempatkan investasi dengan benar sehingga terhindar dari hutang. Tak hanya teori, konsultan keuangan bahkan mendampingi proses kliennya sampai masalah keuangan teratasi termasuk terlilit hutang.
Memilih konsultan keuangan untuk membantu menyelesaikan mengurai lilitan hutan juga tidak boleh sembarangan. Teori yang mumpuni tetap harus didukung oleh pengalaman. Konsultan keuangan seperti ini yang mestinya diandalkan. Solusi tepat, masalah hutang lewat. Plong rasanya!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H