Lihat ke Halaman Asli

Hennie Triana Oberst

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling dan budaya

Helvetia, Kenangan, dan Jejak Swiss di Medan

Diperbarui: 22 November 2023   19:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Helvetia, kenangan, dan jejak Swiss di Medan | Pemandangan Zurich Swiss | foto: HennieOberst—

Bagi warga Medan, Helvetia bukanlah sebutan yang asing. Helvetia adalah salah satu kecamatan yang ada di kota Medan. Saya mengenal wilayah ini saat masih kecil. Di wilayah Helvetia ini perumnas (Perumahan Nasional) pertama di Medan dibangun, namanya Perumnas Helvetia.

Seingat saya, semua guru sekolah dasar di mana ibu saya mengajar, membeli rumah di perumnas Helvetia ini. Mungkin ditawarkan pada guru-guru sekolah negeri karena pada waktu itu gaji mereka tidak sebanyak gaji guru zaman sekarang. 

Lucu juga, guru-guru itu punya rumah yang jaraknya relatif berdekatan di perumnas yang nama jalannya dibuat dengan nama bunga. Kebanyakan para guru ini menjadikan rumah di perumnas Helvetia sebagai rumah kedua, karena lokasi perumnas lumayan jauh dari tempat mereka mengajar.  

Masih lekat di ingatan, sesekali di akhir minggu saya ikut menginap bersama orang tua di rumah perumnas. Ini dilakukan sekaligus untuk membersihkan rumah, juga agar rumah tidak terlihat kosong dalam waktu yang lama. Entah kapan tepatnya, rumah kami itu kemudian disewakan. Lalu dijual setelah kedua orang tua kami berpulang.

Ilustrasi Helvetia di koin  2 CHF | Foto: Pixabay/ Guenter/ Moritz320

Siapakah Helvetia?

Agak menggelikan, saat suami adik yang berasal dari Swiss mendengar bahwa di Medan ada tempat yang bernama Helvetia. Ternyata istrinya bukan orang jauh, tetapi berasal dari sekitaran Helvetia juga. 

Suku bangsa Helvetia adalah suku Celtic. Suku ini sejak abad pertama SM sudah bermukim di dataran tinggi Swiss. Orang Romawi kuno menyebut wilayah ini Helvetia. Pemukiman suku Helvetia sebagian besar kemudian diambil alih oleh bangsa Romawi. 

Bangsa Helvetia secara bertahap harus beradaptasi dengan gaya hidup orang Romawi. Mereka menyebutnya "di-Romawi-kan," meskipun budaya, kebiasaan, dan kepercayaan akan dewa-dewa Celtik tetap dipertahankan.

Setelah Kekaisaran Romawi runtuh, wilayah mereka diduduki oleh suku-suku Jermanik dari Alemania. Budaya orang Helvetia pun berubah mengikuti budaya dan bahasa Alemania. Hanya sebagian kecil wilayah yang masih tetap menggunakan bahasa Latin Helvetia. Wilayah kecil di Swiss ini yang sampai sekarang menggunakan bahasa Rhaeto-Romanic.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline