Lihat ke Halaman Asli

Hennie Triana Oberst

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling dan budaya

Laternenumzug, Parade Lentera Anak-Anak Jerman di Hari St. Martin

Diperbarui: 11 November 2023   14:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Laternenumzug, Parade Lentera Anak-anak di Hari Santo Martin | foto: Pixabay/worldvoyager—

Smilla (bukan nama sebenarnya) memegang lentera dengan hiasan warna-warni di tangannya. Gadis kecil anak tetangga ini akan melakukan Parade lentera dengan anak-anak lain dan tenaga pengajar mereka dari Kindergarten. 

Parade lentera yang dikenal dengan sebutan Laternenumzug atau Laternenlauf ini dilakukan setiap tahun pada tanggal 11 November. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka memperingati Santo Martin, yang wafat pada tahun 397 dan dimakamkan pada tanggal 11 November. 

Umumnya setiap Kindergarten melakukan kegiatan ini, sebagian sekolah dasar juga memiliki agenda kegiatan ini. Di beberapa kota, pawai lentera dirayakan lebih semarak dengan banyaknya peserta dan acara yang lebih meriah. 

Beberapa minggu sebelum tanggal 11 November, banyak toko dan supermarket yang menjual lentera yang sudah jadi. Akan tetapi, banyak orang tua yang membuat lentera ini bersama anak mereka. 

Anak-anak biasanya lebih suka membuat sendiri lentera mereka. Proses perakitan lampion biasanya dilakukan oleh orang tua anak, sedangkan menempel hiasan pada permukaan lentera dilakukan oleh anak-anak. Mereka bebas berkreasi membuat lentera masing-masing terlihat indah. 

Aktivitas ini juga tidak saya lewatkan selama tiga tahun putri saya berada di Kindergarten. Bahan-bahannya dibawa dari rumah (dari kemasan bekas) dan pernak-perniknya dari Kindergarten, serta bahan baku tambahan yang kami beli dari urunan para orangtua.

Parade Lentera

Tradisi parade lentera ini dikenal di Jerman, Austria, Swiss, Luxemburg, sebagian wilayah Belgia, Tyrol Selatan (provinsi paling utara di Italia), dan Upper Silesia di Polandia. Perayaan ini berkaitan erat dengan Kekristenan. Dalam agama Kristen, cahaya memiliki arti yang sangat penting. 

Hari Santo Martin bertepatan juga dengan akhir masa panen. Dulu, setelah panen selesai masyarakat menyalakan api di ladang mereka. Anak-anak membuat lentera dari labu atau lobak. Tradisi ini merupakan simbol rasa syukur mereka atas panen yang didapat dan menutup tahun panen. 

Saat melakukan parade lentera, anak-anak membawa lentera yang menyala dan berjalan keliling di desa dan kota. Sambil jalan mereka akan menyanyikan lagu-lagu;

  • "Ich gehe mit meiner Laterne,
    und meine Laterne mit mir.
    Da oben leuchten die Sterne,
    hier unten leuchten wir
    ..."

  • ("Aku berjalan dengan lenteraku,
    dan lenteraku bersama aku.
    Di atas bersinar bintang-bintang,
    di bawah sini kita bersinar ...")
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline