Kisah film ini diawali dengan adegan di dalam satu bar di New York pada dini hari. Terlihat tiga orang duduk berbincang dengan gelas minuman di depan mereka.
Wanita yang duduk di tengah adalah Nora, seorang wanita yang berasal dari Korea Selatan. Nora asyik berbincang dengan pria di samping kanannya, Hae Sung. Pria di sisi kiri Nora adalah Arthur, suaminya, seorang pria western.
Nora dan Hae Sung sudah saling mengenal sejak mereka sama-sama bersekolah di Seoul. Mereka berdua merupakan teman baik dan saling memiliki ketertarikan. Saat usia mereka 12 tahun, hubungan mereka harus terputus. Nora bersama orangtuanya beremigrasi ke Toronto, Kanada. Dua sahabat ini kehilangan kontak.
Waktu yang cukup lama telah memisahkan mereka. Belasan tahun kemudian mereka bertemu kembali melalui media sosial. Hubungan hanya dilakukan melalui telepon, dan kemudian kembali terputus.
Hae Sung memutuskan untuk datang mengunjungi Nora di New York. Pertemuan pertama setelah puluhan tahun, dengan suasana hati yang campur aduk. Nora, wanita istimewa dalam hidup Hae Sung ini telah menikah dan menetap di New York bersama Arthur, suaminya.
Suami Nora adalah pria yang cukup pendiam dan sangat mencintai istrinya. Meskipun Arthur sangat takut kehilangan istrinya, dia tidak ingin terlalu ikut campur. Arthur memberi ruang pada Nora untuk bertemu cinta masa mudanya.
Past Lives dan Cinta masa lalu yang menetap | foto: poster film Past Lives/ Kino-Zeit.de/ ©StudioCanal—
Cinta lama yang bersatu
Hari Jumat malam yang lalu, saya bersama suami menghadiri pesta pernikahan seorang teman dekat di kota lain. Bagi Ayu dan Nikolai (keduanya nama samaran) pernikahan ini merupakan yang kedua. Perjalanan cinta mereka sangat panjang berliku-liku, sampai akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.
Ayu dan Nikolai saling jatuh cinta saat mereka muda. Cinta menyatukan hati dua orang yang berbeda bangsa dan kultur ini. Sayangnya, jalan mereka menuju arah yang berbeda.