Lihat ke Halaman Asli

Hennie Triana Oberst

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling dan budaya

Warung Nasi Padang Penyelamat Perut Perantau

Diperbarui: 30 September 2023   11:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Warung nasi Padang penyelamat perut perantau | ilustrasi seporsi Nasi Rendang - foto: Kompas.com/ Sri Anindiati Nursastri—

Tahun lalu saat di Medan, saya pergi makan dengan beberapa sahabat masa sekolah. Salah seorang dari mereka mengatakan, saya ini sulit sekali diajak makan. Maksud dia, saya terlalu pemilih.

Agak terkejut mendengar komentar itu. Lantas, saya pikir-pikir, mungkin pendapat itu ada benarnya, meskipun cuma beberapa persen. Kenapa hanya beberapa persen? Karena saya merasakan sudah banyak perubahan yang terjadi.

Pengalaman merantau ke Jakarta 

Kita tidak pernah tahu bagaimana jalan hidup masa depan. Siapa sangka saya harus pindah ke Jakarta karena diterima bekerja di sana. Tinggal di tempat baru dan jauh dari orang tua memerlukan banyak penyesuaian.

Saya pikir, semua baik-baik saja dan tidak ada masalah. Saya merasa bahagia di tempat kerja dan di tempat kost, cuma sering rindu dengan orang tua dan saudara kandung. Ternyata masalah perasaan itu tidak berjalan beriringan dengan urusan perut. 

Katanya, orang Sumatra terbiasa dengan masakan yang mengandung banyak rempah. Sebenarnya bukan di Sumatra saja, ada beberapa wilayah Indonesia lainnya yang begitu juga. Namun, saya hanya menuliskan pengalaman pribadi, sebagai orang Medan yang merantau ke Jakarta.


Makan seperti kucing

Seorang rekan kerja sering mengatakan kalau saya makan seperti kucing. Katanya, karena saya makan sedikit, satu porsi makanan sering nggak habis.

"Nggak enak," begitu selalu saya ucapkan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline