Setiap perjalanan meninggalkan pengalaman yang berbeda.
"Kami akan memberitahu Anda begitu koper tiba dan segera mengirimkannya." Ucapan saya dibalas dengan "Thank you," sebelum telepon ditutup. Suara penumpang di seberang telepon terdengar sedikit menurun dari sebelumnya sangat marah.
Bagaimana rasanya saat menerima amarah penumpang karena bagasinya hilang? Saya tidak bisa menggambarkannya, meskipun hal ini sudah terjadi bertahun-tahun silam.
Beragam latar belakang orang untuk melakukan perjalanan dengan menggunakan pesawat terbang. Ada yang terbang karena urusan pekerjaan, keluarga, liburan, atau alasan lainnya. Apa pun alasan di baliknya, kehilangan bagasi adalah situasi yang merisaukan dan cukup menakutkan.
Reaksi kita akan berbeda, tergantung situasi yang dihadapi. Penumpang dan pihak maskapai penerbangan akan berbeda menghadapinya.
Pengalaman koper hilang
Bertahun-tahun melakukan penerbangan domestik dan internasional, saya tidak menyangka akan mengalami kehilangan bagasi. Tahun 2009, saya mendadak harus kembali ke tanah air karena ayah berpulang.
Maskapai penerbangan dari Belanda saya pilih. Ini adalah penerbangan tercepat yang bisa saya kejar, dengan satu kali transfer di Kuala Lumpur dan lanjutan ke Medan. Saya terbang bersama anak yang masih belum berusia 2 tahun, kakak dan putranya, serta adik bungsu.
Situasi duka dan lelah karena perjalanan 16 jam ternyata belum cukup. Koper kami tidak ada di Bandara Polonia (bandara lama di Medan), tidak sepotong pun. Koper kami "tersangkut" di Kuala Lumpur. Setelah mengurus kehilangan, esok harinya kami menerima kembali semua koper.
Apa yang harus dilakukan saat koper hilang?