Musim semi atau Frühling dalam bahasa Jerman merupakan awal kehidupan baru. Ini adalah waktunya tanaman dan sebagian hewan bangun dari tidur panjang.
Di bagian utara belahan bumi, musim semi dimulai pada awal Maret. Setelah alam diselimuti hawa dingin dan beku sekitar tiga bulan lamanya, satu persatu tanaman akan menggeliat secara bergiliran. Pohon yang hanya tinggal ranting mulai mengeluarkan tunas, lalu berbunga diikuti dedaunan. Padang rumput juga mulai dipenuhi bunga-bunga liar warna-warni.
Ada jenis bunga yang bermekaran mengawali musim semi, kemudian digantikan bunga dari tanaman lain. Kita bisa mengetahui awal, pertengahan, dan akhir musim semi dengan melihat bunga apa yang sedang mekar.
Pemandangan setiap musim memiliki keunikan dan keindahan tersendiri. Keistimewaan alam pada musim semi yang bisa dilihat adalah saat satu pohon hanya dipenuhi bunga tanpa daun. Dedaunan akan menyusul tumbuh kemudian. Lalu bunga-bunga akan rontok semua.
Bunga-bunga yang bermekaran pada musim semi yang paling dikenal adalah Sakura di Jepang. Bahkan saat sakura bermekaran ini menjadi salah satu waktu kunjungan favorit bagi wisatawan mancanegara.
Di Jepang ada Hanami, yang merupakan tradisi yang sudah berlangsung lama untuk menyambut musim semi. Hanami dikenal juga dengan sebutan "Cherry Blossom Festival" atau festival bunga Sakura. Perayaan yang dilakukan satu kali dalam setahun ini untuk menghargai keindahan alam yang sifatnya sementara.
Orang-orang akan berkumpul di bawah bunga sakura yang bermekaran, menikmati keindahan sakura dan kebersamaan dengan keluarga dan teman, sembari menikmati makanan, minuman, dan nyanyian.
Keindahan bunga Sakura Jepang ini dapat dinikmati juga di beberapa wilayah di Jerman. Salah satunya adalah di taman Masjid Merah di dalam Istana Schwetzingen.
Masjid Merah adalah bangunan masjid yang dibuat sebagai simbol toleransi. Bangunan masjid yang lumayan besar ini tidak digunakan sebagai tempat ibadah.
Artikel terkait: Masjid Merah, Lambang Toleransi di Taman Kastel Schwetzingen Jerman
Schwetzingen Schloss atau Kastel Schwetzingen ini sangat sering saya lewati dan beberapa kali dikunjungi karena letaknya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal mendiang ibu mertua.