Masih dalam suasana Hari Raya Kurban. Sekali lagi saya ucapkan, Selamat Hari Raya Iduladha!
Beberapa hari ke depan hingga 13 Zulhijjah penyembelihan hewan kurban akan dilaksanakan. Sebagian keluarga mungkin akan memiliki persediaan daging kurban yang lumayan banyak, bisa didapat dari bagian yang melakukan kurban dan pemberian dari orang lain.
Jadi, sudah tahu akan diolah menjadi masakan apa saja persediaan daging kurban yang ada di rumah?
Terkadang memang tidak gampang memutuskan mau dibuat menjadi masakan apa daging-daging kurban ini. Saya masih ingat, dulu saat masih tinggal di rumah orangtua, setiap tahun kami harus memikirkan jenis masakan apa lagi yang harus dibuat.
Biasanya masakan itu juga akan dibagi-bagi ke tetangga dan kerabat yang tinggalnya tidak jauh dari rumah kami. Begitu juga kami menerima kiriman masakan dari mereka. Sering juga masakan yang dikirim dan diterima akan sama, meskipun rasanya tetap berbeda.
Selama tinggal di Jerman, saya tidak pernah menikmati daging kurban karena ibadah kurban selalu saya lakukan di tanah air. Namun begitu, saya tetap ingin merayakan Hari Raya ini dengan membuat olahan daging di rumah.
Lantaran saya ingin membuat makanan yang sedikit berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, saya pilih menu yang berbau Korea. Ini juga karena beberapa waktu lalu suami saya mengatakan ingin menyantap lagi kuliner dari Negeri Ginseng. Suami saya memang mencintai kuliner Korea karena pernah beberapa tahun tinggal di sana.
Kimchi adalah pilihannya.
Kimchi adalah asinan sayuran berbumbu pedas, dibuat dengan cara fermentasi. Sayuran yang paling umum dibuat menjadi kimchi adalah sawi putih (sering disebut juga sawi China) dan lobak. Dibandingkan dengan kubis putih dan hijau, daun sawi China lebih empuk.
Kebetulan beberapa hari yang lalu saya pergi berbelanja ke Toko Asia yang menjual bahan makanan dari negara-negara Asia termasuk Indonesia. Kimchi salah satu yang mengisi keranjang belanja.