Saat ini hampir semua keluarga melakukan transaksi belanja online.
Saya termasuk yang suka belanja online, bahkan jauh sebelum masa pandemi. Menurut saya, membeli online lebih praktis, hemat waktu, dan lebih banyak ragam barang yang ditawarkan. Untuk bahan makanan segar, saya lebih memilih belanja langsung ke toko dan supermarket.
Sejak masa pandemi dua tahun lalu, aktivitas belanja online meningkat tajam, sama seperti limbah kemasan yang dihasilkan. Saya perhatikan, tong sampah kertas di rumah kami juga hampir selalu penuh saat pengangkutan setiap akhir bulan. Sampah kertas ini akan didaur ulang dan dibuat menjadi produk baru lainnya.
Artikel lainnya;
Belanja online memang tidak bisa lagi dihindari. Kegiatan ini sudah menjadi gaya hidup masyarakat dan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Bagaimana agar tetap bisa belanja online dengan leluasa, tetapi tetap menjaga lingkungan agar tidak rusak? Berikut ini beberapa hal penting yang harus diperhatikan.
1. Kualitas barang
Sebelum memutuskan untuk membeli satu barang, tidak ada salahnya untuk membaca keterangan produk yang biasanya tertulis.
Kualitas barang yang baik dapat digunakan dalam jangka panjang. Sebaliknya, barang dengan kualitas jelek akan cepat rusak dan menambah tumpukan sampah dan mengotori lingkungan.
2. Kemasan ramah lingkungan