Lihat ke Halaman Asli

Hennie Triana Oberst

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling dan budaya

Takhayul di Jerman: Pantang Menjemur Pakaian antara Natal dan Tahun Baru

Diperbarui: 30 Desember 2021   03:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Takhayul di Jerman, pantang menjemur pakaian antara Natal dan Tahun Baru | Foto: Pixabay/wilhei—

Ternyata bukan di Indonesia saja ada takhayul yang berhubungan dengan jemuran, di Jerman juga ada.

Seingat saya, orang-orang tua zaman dulu mengingatkan untuk mengangkat jemuran sebelum maghrib. Konon, jemuran yang diangkat setelah maghrib sudah ditempeli jin. 

Faktanya, jemuran yang dibiarkan hingga malam menjadikan pakaian lembab, cepat rusak, dan gampang di ditempeli jamur (bukan bangsa jin).

Ada juga desas-desus, kalau punya ilmu pelet jangan lewat di bawah jemuran karena kekuatan pelet bisa hilang. Benarkah begitu? Entahlah!

Aberglaube di Jerman

Orang zaman dulu di Jerman mengatakan pantang menjemur pakaian antara Natal dan Tahun Baru (tanggal 25 Desember sampai 6 Januari) karena akan menyebabkan hal-hal buruk akan terjadi, bahkan mengundang kematian.

Takhayul (Aberglaube) ini banyak yang mempercayainya, sehingga orang akan menunda membereskan cucian mereka hingga tahun baru. Kebiasaan ini berasal dari kebiasaan masyarakat Pagan (Paganismus/ Heidentum) dan dipercaya selama berabad-abad dengan berbagai versi.

Mereka mengatakan, pada waktu-waktu ini wanita muda dilarang menjemur cucian, terutama yang berwarna putih. Alasannya, jemuran ini akan menarik perhatian penunggang kuda yang lewat. Mereka bisa saja mengganggu atau menyerang wanita itu.

Menurut versi yang lain, jemuran ini dapat menghalangi jalan para penunggang kuda yang melintas, sehingga menimbulkan amarah dan akan berakibat buruk pada keluarga yang menjemur cucian di luar.  

Ada juga versi lain yang lebih mengerikan. Mereka menganggap menjemur pakaian antara Natal dan Tahun Baru akan mendatangkan kematian.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline