Lihat ke Halaman Asli

Hennie Triana Oberst

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling dan budaya

Seberapa Penting Vaksin Covid-19 untuk Remaja?

Diperbarui: 12 Juli 2021   13:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seberapa penting vaksin covid-19 untuk remaja | foto: pixabay/geralt—

Di Jerman, kami baru saja keluar dari setengah tahun lockdown yang ketat. Pembelajaran tatap muka memang telah dimulai beberapa bulan yang lalu, dalam situasi ini. Dengan catatan, sekolah ditutup jika angka infeksi 100 per 100.000 penduduk dalam 7 hari terakhir. 

Semua pusat perbelanjaan dan restoran tutup, termasuk kantin sekolah. Jadi anak saya jika sekolah sampai sore hanya bisa membeli makanan di toko roti. 

Toko roti adalah salah satu usaha yang boleh tetap buka karena bagian dari kebutuhan dasar masyarakat di sini.

Akhir Juni yang lalu aturan ini pelan-pelan dicabut satu persatu, meskipun protokol kesehatan tetap diberlakukan. 

Sekarang bisa dikatakan kehidupan di sini sudah mulai berjalan normal, meskipun protokol kesehatan tetap berlaku.

Jika ingin makan di restoran harus menunjukkan bukti vaksin komplet atau melakukan tes corona.

Menurut anak saya, murid sudah diperbolehkan untuk melepas masker mereka ketika mengikuti pelajaran. Namun, hampir semua tetap menggunakan masker ketika belajar.

Sedikit kebebasan yang berlaku ini memang perlu usaha ketat dari semua pihak. Berdasarkan data RKI (Robert Koch Institut) per 9 Juli, jumlah warga yang telah mendapat vaksin komplet (dua kali) sebesar 41,5%, dan yang telah mendapat satu kali vaksin sebanyak 57,9%.

Target vaksinasi minimal 85%, untuk memenuhinya tentu tidak gampang. Jerman awalnya terkesan relatif lambat melakukan vaksinasi. Tidak ada satu negara pun yang langsung siap dalam situasi darurat yang dihadapi dunia saat pandemi ini.

Vaksinasi dilakukan di pusat vaksinasi yang di beberapa tempat yang telah ditunjuk, disusul kemudian di praktik dokter umum keluarga (Hausarzt) dan Pediatri (Kinderarzt). 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline