Ramadan bisa dikatakan identik dengan buah kurma. Di Jerman, buah kurma biasanya dijual setiap hari di supermarket, terutama supermarket khas Turki (di wilayah sekitar tempat tinggal saya).
Dari pengamatan saya selama tinggal di negara ini, jumlah kurma di pasaran relatif meningkat saat Ramadan tiba. Kurma yang ada di pasaran Jerman kebanyakan berasal dari Tunisia.
Buah sehat dari tanaman asli di Teluk Persia ini diyakini sangat banyak manfaatnya untuk tubuh. Konon, orang yang mengonsumsi beberapa buah kurma pada malam hari dapat mengurangi masalah tidurnya.
Musim buah kurma mulai September hingga Januari. Oleh sebab itu kurma juga sangat umum diperoleh pada saat Natal.
Kurma yang dikeringkan dipanen ketika setengah matang, kemudian dikeringkan dengan panas matahari atau panas buatan. Buah yang telah dikeringkan inilah yang selalu tersedia sepanjang tahun.
Akhir minggu kemarin saya membeli beberapa bungkus kurma, sebagian untuk camilan, sebagian lagi diolah menjadi kue keju kurma.
Setiap Ramadan mengingatkan saya akan cake kurma terenak yang pernah saya cicipi. Saat bekerja di Jakarta, di kantor kami sering menerima bingkisan Ramadan dari beberapa perusahan, termasuk hotel.
Ada satu hotel yang lokasinya di sekitar Bundaran HI. Suatu hari di bulan Ramadan, mereka mengirimkan satu cake kurma. Menurut saya, inilah cake kurma yang paling lezat.
Sayangnya, saat itu, rasa keingintahuan saya akan resep masakan, terutama kue, masih jauh di awang-awang. Mungkin, suatu saat akan saya dapatkan resep kue luar biasa itu.