Lihat ke Halaman Asli

Hennie Triana Oberst

TERVERIFIKASI

Penyuka traveling dan budaya

Cerita Fabel: Cacing Tanah Kecil yang Ingin Menjadi Kupu-kupu

Diperbarui: 7 Januari 2021   21:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi cacing tanah - foto: Getty Images

Orangtua gemar membacakan cerita fabel kepada anak-anaknya, karena gampang dimengerti anak-anak dan mengandung pesan moral. Dalam cerita fabel karakter tokoh-tokohnya adalah hewan, yang berperilaku seperti manusia. Cerita fabel ini berkisah tentang seekor cacing tanah kecil yang ingin berubah menjadi kupu-kupu.

***

"Selamat pagi bunga-bunga," seekor kupu-kupu cantik terbang dan menyapa bunga-bunga yang bermekaran di satu pagi yang cerah.

"Pagi, Kupu," bunga-bunga mengangguk-angguk membalas sapaan kupu-kupu.

"Kenapa kamu Cing, kok kelihatan murun?" Kupu-kupu mengagetkan cacing tanah yang mengintip dari balik daun kering.

"Ayo, keluar Cing! Ngapain kamu sembunyi di situ?" Bunga warna merah jambu ikut buka suara.

Cacing tanah kecil pelan-pelan menampakkan tubuhnya. Ia mengerjap-ngerjapkan matanya, sinar matahari menerpa wajahnya.

"Aku bosan di bawah tanah terus. Aku ingin menjadi kupu-kupu, bisa terbang bebas ke sana kemari. Manusia selalu mengagumi mereka karena keindahannya. Sedangkan aku, cuma berada di bawah tanah. Manusia pun jijik dan takut jika melihatku. Aku benar-benar tidak berguna." Cacing berkata sambil menangis. Menyesali takdir hidupnya.

"Oh, karena itu kamu membungkus badanmu dengan daun kering?" Kupu-kupu bertanya, mendekati cacing, hinggap di atas tanah.

Cacing tanah kecil mengangguk malu, menyeka sisa air matanya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline